Hentikan Kebiasaan Berselingkuh dengan 6 Cara Ini
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Selasa, 05 Juli 2022
0 dilihat
Perselingkuhan jadi masalah yang sangat dikhawatirkan oleh setiap pasangan suami istri. Foto: Repro Unsplash/Tim Foster
" Hubungan pasangan suami istri tidak selamanya tidak berjalan mulus. Kadangkala terjadi kerikil-kerikil kecil seperti adanya perselingkuhan "
KENDARI, TELISIK.ID - Hubungan pasangan suami istri tidak selamanya tidak berjalan mulus. Kadangkala terjadi kerikil-kerikil kecil seperti adanya perselingkuhan.
Dikutip psychology.binus.co.id, selingkuh adalah perilaku melanggar komitmen hubungan, yang akhirnya melukai rasa percaya dalam sebuah hubungan romantis.
Oleh karena itu, batasan selingkuh tiap pasangan bisa berbeda, tergantung pada komitmen hubungan mereka masing-masing.
Melansir yoursay.id, berikut 6 cara agar dapat berhenti dari kebiasaan berselingkuh supaya tidak menyakiti hati pasangan:
1. Berhenti untuk berselingkuh
Tentu, ada lebih banyak hal untuk dipikirkan, dan kita akan membahasnya selanjutnya. Tetapi jika kamu bertanya-tanya bagaimana cara menghentikan kebiasaan berselingkuh saat terlibat aktif dalam situasi tersebut, ada sesuatu yang tidak beres dengan dirimu.
Apakah kamu benar-benar ingin belajar untuk berhenti selingkuh? Jika iya, hubungi pihak-pihak yang terlibat, dan putuskan semuanya. Beri tahu orang-orang yang bisa kamu temui atau ajak bicara secara rahasia bahwa hal tersebut sudah berakhir.
Beri tahu pasanganmu bahwa kamu perlu waktu, dan ya, kamu juga ahrus berterus terang tentang perselingkuhanmu dengannya. Kamu tidak bisa berhenti berselingkuh saat kamu masih mengelak bahwa yang kamu lakukan bukan suatu hal yang benar-benar fatal.
2. Mengakui bahwa dirimu memang bersalah
Kamu harus mengakui pada dirimu sendiri bahwa apa yang telah kamu lakukan telah menyebabkan rasa sakit bagi orang yang telah kamu selingkuhi. Secara tidak langsung hal tersebut juga menyebabkan rasa sakit bagimu, teman dekat, maupun anggota keluargamu.
Baca Juga: Kiat Pengembangan Diri dan Sukses Jadi Wanita Karir Jaman Now
Walaupun seringkali perselingkuhan, dilakukan secara rahasia, dan bukanlah kejahatan tanpa korban. Kamu tidak bisa meremehkan kehancuran yang kamu lakukan pada diri sendiri dengan setiap kebohongan yang telah kamu lakukan.
3. Cari tahu mengapa kamu mulai berselingkuh
Ada beberapa alasan mengapa orang berselingkuh, dan menentukan akar penyebab perilakumu adalah kunci untuk mempelajari di mana kamu harus memperbaiki kesalahanmu itu.
Pertimbangkan untuk berkonsultasi juga dengan konselor atau terapis tentang ketakutan, ketidakamanan, atau motivasi apa yang ada di balik pilihan yang telah kamu buat.
4. Memproses rasa malu atau bersalah yang mungkin kamu rasakan
Setelah kamu mengakui bahwa kamu telah melakukan sesuatu yang salah, kemudian rasa menyesal, bersalah, dan malu akan muncul. Sangat penting untuk belajar bagaimana menanggapi perasaan itu tanpa jatuh ke dalam keputusasaan dan kebencian kepada diri. Diwaktu inilah kamu dapat mencari nasihat dari terapis atau konselor hubungan.
5. Maafkan dirimu sendiri
Bahkan jika orang yang kamu sakiti tidak dapat memaafkanmu atas apa yang telah kamu lakukan, agar kamu tetap dapat melanjutkan hidup, kamu harus memaafkan dirimu sendiri terlebih dahulu.
Baca Juga: Rambut Sering Rontok? Ini 5 Cara Alami Mengatasinya
Memaafkan diri sendiri bukan berarti kamu mengabaikan rasa sakit yang telah kamu sebabkan, dan bukan berarti kamu mengabaikan kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini hanya berarti bahwa kamu percaya bahwa kamu bahwa kamu berhak untuk memiliki masa depan yang lebih baik.
6. Membangun kembali kepercayaan
Hal ini dapat dimulai dari dirimu sendiri. Jika kamu terbiasa berbohong kepada semua orang, termasuk dirimu sendiri, kamu perlu mengajari diri sendiri bahwa kamu dapat dipercaya dengan menjadi orang yang dapat dipercaya.
Mulailah mempraktikkan kejujuran dengan diri sendiri, teman, anggota keluarga. Kejujuran membutuhkan ketulusan, yang membuatnya terkadang menjadi suatu yang menakutkan, tetapi hal tersebut dapat menjadi landasan yang dapat membangun hubungan yang sehat untuk bergerak maju. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Musdar