Indikasi Penyakit Mulut dan Kuku di Sulawesi Tenggara Masih Nihil

Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 20 Juni 2022
0 dilihat
Indikasi Penyakit Mulut dan Kuku di Sulawesi Tenggara Masih Nihil
Hewan ternak di Sulawesi Tenggara masih bebas dari Penyakit Mulu dan Kuku (PMK). Foto: Ist.

" Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara memastikan hewan ternak yang ada di Sulawesi tenggara aman dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara memastikan hewan ternak yang ada di Sulawesi tenggara aman dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, La Ode Muh Jabal mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan laporan terkait dengan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di 17 kabupaten/kota Sulawesi Tenggara.

Terlebih setelah adanya indikasi PMK di beberapa wilayah di Indonesia, pihaknya sudah mengantisipasi dengan melarang hewan ternak dari provinsi lain untuk masuk di Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada indikasi PMK, dengan antisipasi yang kami lakukan semoga tidak masuk di Sulawesi Tenggara," ungkapnya, Senin (20/6/2022).

Jabal juga menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait di 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara agar terus menjaga masing-masing wilayahnya sehingga PMK tidak menjangkiti hewan ternak di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Kendari Undercover: Lika-Liku Pasangan Remaja, Rela Serahkan "Mahkota" hingga Hamil Luar Nikah

Pihaknya juga terus mensosialisasikan dan mengedukasi, agar Dinas Peternakan kabupaten/kota mengetahui ciri-ciri dari PMK, sehingga bisa ditindaklanjuti kembali kepada pemilik ternak.

Untuk menjaga kesehatan ternak di Sulawesi Tenggara agar terhindar dari PMK, pihaknya telah menyiapkan beberapa obat tertentu kepada beberapa kelompok ternak yang ada, sehingga bisa mengantisipasi penyakit tersebut tidak menjangkiti hewan ternak.

"Terkait dengan vaksin yang sudah diadakan pemerintah saat ini, masih dalam penganggaran. Karena Provinsi Sulawesi Tenggara belum ada indikasi PMK, jadi kami sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan agenda vaksinasi. Semoga di daerah kita kasus PMK tidak terjadi, agar masyarakat tidak khawatir," terangnya.

Di tempat berbeda, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Pemotongan Hewan Kota Kendari, Muh Romy Yulianto mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menemukan hewan ternak dengan penyakit mulut dan kuku.

Ia memastikan kondisi ternak yang berada di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ruminansia Kota Kendari, dalam kondisi sehat dan telah diperiksa kesehatannya.

Pihaknya terus memastikan dan memantau secara langsung perkembangan kesehatan ternak. Secara kasat mata pihaknya belum menemukan penyakit mulut dan kuku, karena biasanya penyakit tersebut terdeteksi secara fisik mulai dari mulut, lidah dan kaki.

"Selain kami memeriks setiap hari, kami juga sudah bekerja sama dengan dokter hewan agar memastikan lebih lanjut hewan ternak yang kami miliki tidak berpenyakit mulut dan kuku," katanya.

Romy mengungkapkan, untuk mengantisipasi penularan PMK, pihaknya bersama dengan Balai Karantina Hewan terus melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap hewan ternak sapi yang akan masuk dan ditampung di RPH Kendari.

“Kami juga sudah dikunjungi oleh Balai Karantina Hewan dan langsung memeriksa sapi-sapi yang ada di kandang penampungan RPH, dan Alhamdulillah tidak ada temuan,” ungkapnya.

Ia berharap sampai perayaan hari raya kurban nanti, seluruh hewan ternak baik itu yang ada di RPH maupun yang dijual langsung oleh masyarakat, tidak sampai tertular penyakit mulut dan kuku.

Baca Juga: Abdullah Al Hayad Arafah dan Nurul Ilmiah, Pemenang Duta Bahasa Sulawesi Tenggara 2022

“Jadi kekhawatiran masyarakat mengenai PMK yang ada di Pulau Jawa itu belum ditemukan di Sulawesi, apalagi di Sulawesi Tenggara. Sebab sapi-sapi yang masuk tempat ini kebanyakan didatangkan langsung dari Kabupaten Konawe Selatan,” terangnya.

Sementara itu, warga Kota Kendari Sinar Rezky mengharapkan agar penyakit mulut dan kuku tidak masuk di wilayah Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari. Apalagi penyakit tersebut menjangkiti hewan ternak seperti sapi, kambing dan ternak lainnya.

"Semoga tidak masuk di sini itu PMK, karena kita tahu bersama bahwa lebaran Idul Adha yang identik dengan kurban sudah dekat. Sehingga masyarakat tidak was-was jika hendak membeli hewan kurban," tutupnya. (A)

Penulis: Aris Mantobua

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga