Jalan Minim Rambu Lalu Lintas, Warga Kolaka Utara Resah
Muh. Risal H, telisik indonesia
Kamis, 24 Desember 2020
0 dilihat
Tikungan di jalan Trans Sulawesi, Desa Simbula, Kecamatan Katoi, Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Muh.Risal/Telisik
" Kalau dihitung sudah ratusan orang yang mengalami luka di tempat itu, sementara yang meninggal satu orang selama rentang 10 tahun ini. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Kondisi jalan Trans Sulawesi di Desa Simbula, Kecamatan Katoi, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), yang menikung tajam, membuat sebagian warga yang bermukim di sekitarnya resah.
Pasalnya, jalan tersebut masih minim rambu lalu lintas sebagai penanda bagi pengemudi kendaraan roda empat dan roda dua.
Akibatnya, hampir setiap tahun terjadi kecelakaan tunggal di sekitar tikungan tersebut.
Berdasarkan keterangan warga, Muliadi, yang rumahnya tidak jauh dari jalan ini, selama 10 tahun, kurang lebih 40 kendaraan roda empat dan lebih dari 100 kendaraan roda dua mengalami kecelakaan di tikungan tersebut.
"Kalau dihitung sudah ratusan orang yang mengalami luka di tempat itu, sementara yang meninggal satu orang selama rentang 10 tahun ini," kata Muliadi, Kamis (24/12/2020).
Bahkan lanjutnya, tanggal 12 dan 13 bulan ini terjadi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan kendaraan truk dan pick up terguling dan hampir menabrak rumah warga.
Baca juga: Cegah Klaster Baru COVID-19, Wisatawan Luar Dilarang Masuk Bombana
"Kejadiannya malam dan itu terjadi dua hari berturut-turut," terangnya.
Karena sering terjadi kecelakaan di tempat yang sama, warga setempat mengharapkan instansi berwenang untuk memasang rambu-rambu lalu lintas di sekitar tikungan sehingga pengendara, baik roda dua maupun roda empat dapat mengetahui ada tikungan tajam di tempat tersebut.
"Sebenarnya kami sudah sering menyampaikan keluhan kami ini, melalui reses yang digelar oleh Anggota DPRD Kolaka Utara perwakilan Dapil I. Tapi sampai saat ini belum ada juga respon dari pihak berwenang," jelasnya.
Olehnya itu, kami atas nama masyarakat berharap pihak berwenang untuk memasang kaca pantul atau pagar pembatas jalan, sehingga pengendara dari arah selatan dapat mengetahui jika di depan ada tikungan untuk menghindarkan pengendara dari kecelakaan.
"Sekaligus memberikan rasa nyaman kepada warga yang bermukim di sekitar tikungan tersebut, yang suatu waktu dapat berdampak kepada kami," pungkasnya. (B)
Reporter: Muh. Risal
Editor: Haerani Hambali