Kecam Penyerobotan Lahan, Pospera Minta Gubernur, Kapolda dan Danrem Tidak Diam Saja

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Jumat, 04 Maret 2022
0 dilihat
Kecam Penyerobotan Lahan, Pospera Minta Gubernur, Kapolda dan Danrem Tidak Diam Saja
Dugaan penyerobotan lahan milik petani Wawonii di Roko-Roko Raya, Kabupaten Konawe Kepulauan. Foto: Screenshot video viral

" Apapun dalihnya, sebagai group perusahaan besar, Harita Grup sangat tidak pantas untuk terus menggunakan cara-cara kekerasan serta merampas tanah dan hak asasi warga "

KENDARI, TELISIK.ID – Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sulawesi Tenggara mengecam tindakan penyerobotan lahan milik petani Wawonii di Roko-Roko Raya, Kabupaten Konawe Kepulauan.

Diketahui, penyerobotan itu dilakukan oleh perusahaan tambang PT. Gema Kreasi Perdana (PT GKP) yang merupakan anak perusahaan PT Harita Group.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pospera Sultra, Hartono, meminta Kapolda Sultra dan Danrem 143 Halu Oleo, menjelaskan terkait kekerasan yang terjadi di lapangan, juga meminta Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia termasuk Gubernur Sultra Ali Mazi untuk tidak diam saja.

"Bertindaklah, lindungi warga. Ambil sikap tegas. Kalian diamanahkan dalam jabatan untuk berpihak kepada rakyat, bukan melulu membela investasi," tegasnya.

Hartono menyampaikan, apapun dalihnya, sebagai group perusahaan besar, Harita Grup sangat tidak pantas untuk terus menggunakan cara-cara kekerasan serta merampas tanah dan hak asasi warga.

"Tak ada satupun fakta historikal, di era modern ini, sebuah usaha dapat berjalan baik dengan pola pendekatan kekerasan tersebut. Cara-cara primitif Harita Grup ini, pantas untuk dikecam keras dan dituntut pertanggungjawaban hukum," ungkapnya.

Ia berharap, seluruh tim pembela dapat serius memproses laporan tindak pidana tersebut. Utamanya kepada seluruh aparat Polda Sultra dan Korem 143 Halu Oleo yang saat itu berada di lokasi kejadian, yang kata dia cenderung melindungi pihak perusahaan bila dilihat dari video yang tersebar di media sosial.

Baca Juga: Emak-Emak di Konkep Hadang Alat Berat, PT GKP Tegaskan Tak Serobot Lahan

Lanjut Hartono menegaskan, Pospera Sultra akan terus mendukung perjuangan warga Wawonii.

“Terus berjuang dan lawan sekuat-kuatnya. Sehormat-hormatnya. Sampai PT GKP tutup. Tuhan Yang Maha Esa berada pada kaum tertindas,” tambahnya.

Kemudian ia juga meminta KLHK untuk mengecek daerah aliran sungai (DAS) di Desa Roko-Roko. Karena ada indikasi PT GKP akan mengalihkan DAS tersebut dengan membangun bendungan.

"Merubah DAS itu berkonsekuensi administrasi dan pelanggaran pidana," ucapnya.

Baca Juga: Akibat Bersenggolan, Dua Pengendara Nyaris Baku Hantam Gunakan Parang

Terakhir Ia mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk turun melakukan investigasi atas indikasi dugaan pelanggaran HAM di Pulau Wawonii. Serta mendesak Komisi 7 DPR-RI untuk melakukan sidak di Kepulauan Wawonii terkait lokasi IUP PT GKP.

Diberitakan sebelumnya, telah beredar video di mana emak-emak dan puluhan warga di Konawe Kepulauan (Konkep) menghadang alat berat yang hendak beroperasi.

Dalam video viral yang diterima Telisik.id berdurasi 2 menit 11 detik itu, nampak sebuah alat berat excavator dihadang oleh emak-emak sambil meneriakkan takbir, ada yang membuka baju, ada yang pingsan ketika menghadang alat berat tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di lahan perkebunan warga Desa Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (3/3/2022). (C)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga