Jenuh dengan Kinerja Tim Medis dan Pemerintah, Warga Rusak Kantor Lurah

Rezki Mas'ud, telisik indonesia
Rabu, 10 Juni 2020
0 dilihat
Jenuh dengan Kinerja Tim Medis dan Pemerintah, Warga Rusak Kantor Lurah
Kantor Lurah Maccini Kecamatan Makassar yang dirusak oleh warga. Foto: Dok Polsek Makassar

" Warga bertanya ke kami, kenapa lama sekali keluar (dari isolasi). Tak lama berselang langsung datang massa menyerang kantor kami. "

MAKASSAR, TELISIK.ID - Kantor Lurah Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diserang warga. Walhasil, sejumlah fasilitas rusak.

Lurah Maccini Gusung, Hendra, mengatakan penyerangan berawal saat keluarga salah seorang warga yang diisolasi mempertanyakan kabar keluarganya. Mereka ingin mengetahui kapan isolasi selesai dilakukan.

"Warga bertanya ke kami, kenapa lama sekali keluar (dari isolasi). Tak lama berselang langsung datang massa menyerang kantor kami," katanya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/06/ 2020).

Hendra menjelaskan, keluarga pasien yang diisolasi di salah satu hotel di sekitar jalan Pengayoman Makassar itu datang bersama puluhan warga, mereka sempat berdialog dengan pihak kelurahan. Dia menduga warga tidak puas dengan penjelasan dari anggotanya yang saat itu ada di kantor.

Dia menuturkan, staf kelurahan sudah tidak berada di kantor saat perusakan terjadi. Sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

Aksi perusakan baru bisa diredam setelah pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian. Saat ini kantor lurah telah dipasang garis polisi dan dijaga petugas.

Baca juga: Dikbud Konawe Terapkan Sistem Zonasi pada PPDB Tahun Ajaran Baru

Di tempat terpisah, ketua IDI Makassar DR Siswanto Wahab mengatakan, jika beberapa hari terakhir tim medis dan perawat kadang menjadi bulan-bulanan keluarga pasien yang tidak terima dengan hasil swab dan perawatan medis, sehingga ketua IDI Makassar meminta pihak keamanan membantu pihak medis.

"Kami sesalkan sikap warga yang mengambil paksa pasien PDP, kami dari pihak tim medis hanya meminta kesabaran keluarga untuk menunggu hasil dari laboratorium. Jangan hanya main ambil paksa, kasian kami yang tim medis," ujarnya di sekretariat IDI Makassar saat ditemui Telisik.id.

Siswanto menambahkan, jika di dalam rumah sakit yang melakukan perawatan medis terhadap pasien, juga terdapat  beberapa tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar akibat pasien yang membandel.

"Ada memang rumah sakit yang beberapa tenaga kesehatan nya yang terkena, tapi itu setelah dilakukan pemeriksaan ada yang dilakukan perawatan dan ada juga yang isolasi mandiri. Setelah itu tetap pelayanan di rumah sakit tersebut terbuka untuk perawatan pasien yang diduga terpapar COVID-19," tambahya.

Hingga saat ini, pasien yang meninggal dan jenazahnya diambil paksa oleh pihak keluarga sudah mencapai empat kasus dan pihak kepolisian telah menjemput keluarga pasien dan dilakukan rapid tes untuk memutus mata rantai COVID-19.

Reporter: Rezki Mas'ud

Editor: Sumarlin

Baca Juga