Korban Pemukulan Tolak Permohonan Maaf Ajudan Bupati Butur
Deni Djohan, telisik indonesia
Sabtu, 07 Desember 2019
0 dilihat
Korban pemukulan ajudan Bupati Buton Utara (Butur), yang juga ketua komunitas pengamen jalanan (KPJ) kota Baubau, Ical. Foto: De
" Baru dia (La Nudi, red), bilang dia beri peringatan dengan saya sebelumnya, padahal tidak pernah. Bahkan dia tarik-tarik saya dari motor. Sedangkan ajudannya yang satu dia pegang saya. "
BAUBAU, TELISIK.ID - Ajudan Bupati Buton Utara (Butur), La Nudi, telah meminta maaf atas tindakan represif dengan memukul salah seorang warga Kota Baubau, di pelabuhan feri penyebrangan, Amolengo-Labuan, Jumat (6/12/2019) kemarin.
Permintaan maaf, La Nudi diketahui melalui salah satu media massa. Menurut, La Nudi, dirinya hanya menegur korban lantaran membunyikan motornya dengan nyaring sehingga dinilai korban tak memiliki etika. Apalagi jarak dirinya dan Bupati saat itu hanya dua meter.
Baca Juga: Kasus Penikaman di Kafe Beladona, Pemkot Baubau Dinilai Lambat
Mengetahui adanya kabar itu, korban pemukulan, Ical, membatah seluruh pernyataan La Nudi. Ical mengaku jika saat kejadian itu, rombongan Bupati telah berada di dalam feri. Sedang ia dan beberapa pengendara lain yang dipaksa ikut turun telah berada di luar feri. Kemudian kedua ajudan itu datang menghampirinya dan langsung memukulnya.
"Baru dia (La Nudi, red), bilang dia beri peringatan dengan saya sebelumnya, padahal tidak pernah. Bahkan dia tarik-tarik saya dari motor. Sedangkan ajudannya yang satu dia pegang saya," bantah Ical, Sabtu (7/12/2019).
Ical menganggap, pernyataan, La Nudi semakin membuat ia tersudutkan, seolah dirinya salah lantaran membuat kegaduhan diatas feri dengan menarik-narik gas motornya karena kecewa di paksa turun dari atas feri. Padahal sebagai rakyat biasa, dirinya hanya mencari keadilan.
"Awalnya saya sudah maafkan, tapi karena ada lagi pernyataannya ini makanya saya kembali tidak terima. Masa dia kembali salahkan saya lagi," kesal ketua Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Kota Baubau ini.
Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin
