Jokowi Lepas Ekspor Produk Indonesia Senilai Rp 23,75 Triliun

Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 04 Desember 2020
0 dilihat
Jokowi Lepas Ekspor Produk Indonesia Senilai Rp 23,75 Triliun
Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Ist.

" Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan kita. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) secara seremonial melakukan pelepasan ekspor produk Indonesia ke pasar global, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12/2020).

Acara Pelepasan Ekspor Produk Indonesia ke Pasar Global Tahun 2020 ini sendiri dilangsungkan di Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan kegiatan pelepasan ekspor dari negara kita Indonesia yang bernilai tambah dan berdaya saing ke pasar global pada hari ini,” ucap Jokowi.

Menurut orang nomor wahid ini, pelepasan tersebut merupakan upaya konkret pemerintah untuk meningkatkan ekspor non migas di masa pandemi, serta menumbuhkan ekonomi nasional di tahun 2021 mendatang.

“Salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Bukan hanya membantu pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja, tetapi juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan kita,” ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani Nilai UU Cipta Kerja Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Jokowi juga mengingatkan agar kegiatan pelepasan ekspor seperti ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, melainkan dijadikan momentum peningkatan ekspor Indonesia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam laporannya menyampaikan, pelepasan produk ekspor kali ini diikuti oleh total 133 perusahaan dari 16 provinsi.

Diikuti oleh 79 perusahaan kategori non UKM (Usaha Kecil Menengah) dan 54 perusahaan kategori UKM dengan nilai ekspor US$ 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun.

Dari 79 perusahaan non-UKM tersebut, terdapat satu perusahaan yang berhasil untuk pertama kali melakukan ekspor perdana dan tujuh perusahaan lainnya berhasil melakukan diversifikasi produk baru.

Sedangkan 71 perusahaan lainnya adalah perusahaan yang rutin melakukan ekspor. Total nilai ekspor dari 79 perusahaan non-UKM mencapai Rp23,48 triliun.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun Kota Kendari Alami Deflasi Terdalam

Untuk 54 UKM, nilai ekspornya mencapai Rp 178,15 miliar. Terdapat tujuh UKM yang berhasil melakukan ekspor perdana dan sebelas UKM tercatat berhasil melakukan diversifikasi produk. Sisa 36 UKM lainnya telah secara rutin melakukan ekspor produknya.

Tujuan negara ekspor dari produk-produk tersebut, antara lain Amerika, Australia, Eropa (Jerman, Belanda, Rusia, Inggris, Spanyol), Asia (RRT, Jepang, India, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Filipina, Srilanka, Bangladesh, Pakistan) dan Amerika Latin (Chile, Meksiko, Kanada, Brazil).

“Kementerian Perdagangan akan terus berupaya agar semakin banyak UKM dan pelaku usaha yang berhasil melakukan diversifikasi produk ekspor untuk meningkatkan daya saing produk ekspor,” ujarnya.

Dalam mendukung hal tersebut, kata Mendag, pihaknya telah memfasilitasi kegiatan pembiayaan ekspor kepada 14 UKM dengan total Rp 167 miliar.

Pada kesempatan tersebut, Mendag juga mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah yang telah menjadi mitra strategis Kemendag bekerja sama dalam meningkat ekspor nasional khususnya di tengah pandemi. (C

Reporter: Marwan Azis

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga