Kampung Kuliner Kolut Sepi Pengunjung, Ini Alasannya
Muh. Risal H, telisik indonesia
Minggu, 23 Agustus 2020
0 dilihat
Suasana Kampung Kuliner Kolaka Utara yang nampak sepi. Foto: Muh. Risal/Telisik
" Sebenarnya ada yang beli, tetapi hanya orang-orang tertentu saja dan itu tidak memberikan keuntungan bagi pedagang. "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Terletak di Jazirah Barat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), memiliki sejumlah objek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan.
Tidak hanya objek wisata alam yakni Pasir Putih Pantai Berova, Danau Biru (matandahi), dan air terjun. Pemda Kolut sejak beberapa tahun lalu juga berusaha menjadikan kuliner sebagai salah satu ikon dan penunjang geliat pariwisata di Lipu Patowonua.
Keseriusan Pemda setempat menjadikan kuliner sebagai ikon wisata di Kolut, mendorong Pemda membuat berbagai kegiatan kuliner. Puncaknya pada 2018, Pemda Kolut meresmikan sebuah spot wisata baru dengan konsep perpaduan indahnya alam pegunungan, kolam buatan, laut dan nikmatnya kuliner. Destinasi ini kemudian dikenal dengan nama Kampung Kuliner.
Digadang-gadang akan menjadi spot wisata kuliner favorit dengan lokasi yang terbilang strategis, justru sebaliknya objek wisata kuliner yang berada tepat di jalur perlintasan jalan wisata By Pass Lasusua ini sepi pembeli, akibatnya para pengusaha kuliner enggan untuk mengontrak bangunan yang ada lokasi wisata tersebut dengan alasan merugi.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kolaka Utara, Syamsu Alam, salah satu faktor yang menyebabkan objek wisata kuliner ini sepi pembeli adalah banyaknya biaya yang harus dikeluarkan pengunjung untuk datang dan menikmati kuliner yang tersaji di tempat itu.
"Selama ini yang kita harapkan untuk datang dan membeli di situ, selain masyarakat dari luar, yang paling utama masyarakat Kota Lasusua, namun dengan banyaknya biaya di keluarkan untuk sampai di lokasi tersebut sehingga membuat mereka enggan untuk datang," kata Syamsu, Sabtu (22/8/2020).
Baca juga: Satu Anggota Meninggal karena COVID-19, DPRD Buton Rapid Massal
"Coba dipikir, kalau pengunjung mau ke sana dengan melewati gerbang By Pass belum makan mereka sudah mengeluarkan uang Rp 2000 untuk pengunjung yang menggunakan kendaraan roda dua dan Rp 10.000 bagi kendaraan roda empat," terangnya.
Lebih lanjut, Syamsu mengatakan, jika lokasi tersebut pernah dikontrak oleh pengusaha kuliner tapi mereka hanya bertahan enam bulan dan tidak bisa melanjutkan karena daya beli masyarakat yang rendah, tidak berbanding lurus dengan biaya yang mereka keluarkan untuk jualan di tempat tersebut.
"Sebenarnya ada yang beli, tetapi hanya orang-orang tertentu saja dan itu tidak memberikan keuntungan bagi pedagang," jelasnya.
Menyiasati persoalan tersebut, Pemda Kolut berinisiatif untuk menggeser gerbang jalan wisata By Pass ke arah Utara melewati objek wisata Kampung Kuliner sehingga pengunjung dari Kota Lasusua yang hendak berwisata di Kampung Kuliner tidak lagi mengeluarkan biaya di gerbang.
Selain itu, Syamsu Alam, berencana akan memoles ulang wajah Kampung Kuliner agar kelihatan lebih elegan dan menarik minat pengunjung sehingga tahun 2021, wisata kuliner dapat berfungsi kembali.
"Pemda juga tidak tinggal diam melihat itu, karena kami tahu itu mubazir ketika tidak difungsikan, hanya saja saat ini kami masih mencari solusi dengan berbagai opsi sehingga bangunan dalam objek itu bisa difungsikan kembali sesuai peruntukannya," ucapnya.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Kardin