Kasus HIV di Kendari Terus Meningkat, Dinas Kesehatan Perkenalkan Inovasi Obat Cegah Penularan

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 17 Juli 2025
0 dilihat
Kasus HIV di Kendari Terus Meningkat, Dinas Kesehatan Perkenalkan Inovasi Obat Cegah Penularan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Hasria, saat diwawancarai terkait kasus HIV di Kendari, Kamis (17/7/2025). Foto: Erni Yanti/Telisik

" Jumlah kasus infeksi HIV di Kota Kendari yang terus menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat "

KENDARI, TELISIK.ID - Jumlah kasus infeksi HIV di Kota Kendari yang terus menunjukkan tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari, tercatat 290 kasus baru HIV pada 2022, meningkat menjadi 321 kasus pada 2023, dan sedikit menurun menjadi 311 kasus pada 2024.

Hingga pertengahan tahun ini, tepatnya per Juni 2025, sudah ditemukan 131 kasus baru. Secara keseluruhan, jumlah penderita HIV di Kota Kendari hingga Mei 2025 mencapai 2.023 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Hasria, menyebutkan bahwa peningkatan ini sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Wali Kota Kendari Siska Karina Imran Copot Camat dan Lurah yang Abaikan Keluhan Warga, Salurkan CBP 2025 di Mandonga

Salah satu tantangan besar adalah masih banyak penderita HIV yang enggan menjalani pengobatan, sehingga hanya sebagian kecil orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) yang berhasil menekan jumlah virus dalam tubuh mereka (tersupresi).

“Ini bukan hanya persoalan kesehatan, tapi sudah menjadi isu pembangunan. Diperlukan kolaborasi seluruh pihak pemerintah, LSM, organisasi profesi, komunitas, bahkan sektor swasta, untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS,” ujar Hasria, Kamis (17/7/2025).

Pemerintah Kota Kendari, lanjutnya, telah mengedepankan pendekatan berbasis nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan gender, serta prinsip rahasia dan sukarela dalam penanggulangan HIV/AIDS. Upaya ini bertujuan menekan laju penularan dan meningkatkan kualitas hidup ODHA.

Salah satu fokus perhatian pemerintah adalah keterlibatan hotel dan tempat hiburan malam (THM) yang selama ini dianggap sebagai lokasi rawan penularan HIV, mengingat praktik seks berisiko yang kerap terjadi di sana.

Namun demikian, Hasria mengapresiasi sikap kooperatif sebagian besar pengelola THM di Kendari yang sudah bersedia bekerja sama dalam kegiatan screening dan edukasi terkait HIV.

Meski begitu, masih ada THM yang belum memberikan akses kepada petugas layanan HIV/AIDS. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pencegahan yang maksimal dan merata.

Salah satu inovasi dalam upaya pencegahan yang kini mulai diterapkan di Kendari adalah penggunaan Profilaksis Prakejadian (PrEP), yaitu obat pencegahan bagi individu yang belum terinfeksi HIV namun memiliki risiko tinggi tertular.

Baca Juga: Saksi Sering Jawab Tidak Ingat Bikin Kesal Kuasa Hukum Terdakwa di Sidang Korupsi Anggaran Mamin Setda Kota Kendari 2020

“PrEP mulai diperkenalkan di Kendari sejak Juni 2024, dan hingga saat ini telah dikonsumsi oleh 344 orang,” ungkap Hasria.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kendari, Elfi, menambahkan bahwa seluruh layanan HIV/AIDS dijalankan dengan prinsip kerahasiaan tinggi.

“Kami menjamin bahwa data penderita HIV dirahasiakan. Konseling pun dilakukan secara aman dan pribadi. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan, apalagi HIV hingga kini belum bisa disembuhkan,” tegasnya.

Pemerintah berharap angka penularan HIV di Kendari dapat ditekan, serta stigma terhadap penderita HIV/AIDS semakin berkurang dengan kerja sama yang kuat dari seluruh elemen masyarakat sebagai tanggung jawab bersama. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga