Kawasan Kumuh di Kota Kendari Berkurang 69,51 Hektare

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 30 Mei 2024
0 dilihat
Kawasan Kumuh di Kota Kendari Berkurang 69,51 Hektare
Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup menyebut, kawasan kumuh di Kota Kendari berkurang. Foto: Ist.

" Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mencatat, tahun 2023 kawasan kumuh berkurang seluas 69,51 hektare menjadi 556,93 hektare dari sebelummya 627,44 hektare "

KENDARI, TELISIK.ID - Luas kawasan kumuh di Kota Kendari berkurang. Pemerintah Kota (Pemkot) mencatat, tahun 2023 kawasan kumuh berkurang seluas 69,51 hektare menjadi 556,93 hektare dari sebelummya 627,44 hektare.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengungkapkan, sukses pemerintah mengurangi luas kawasan kumuh tak lepas dari keberhasilan jajarannya menata beberapa wilayah kumuh di Kota Kendari.

Kawasan yang dimaksud, lanjut Yusup, yakni penanganan kumuh di Kelurahan Lapulu-Puday dengan mekanisme skala kawasan. Di Kawasan Lapulu-Puday pihaknya menggandeng Kementerian PUPR.

Baca Juga: PDIP Sultra Warning Caleg DPRD Buton Selatan Terpilih Viral Video Call Tanpa Busana

"Penataan kawasan kumuh Puday-Lapulu merupakan program kolaborasi antara Pemkot Kendari dengan Kementerian PUPR melalui Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh). Adapun luas kawasan kumuh yang ditata seluas 15 hektare dengan menelan anggaran sekira Rp 49 miliar," ungkap Pj Wali Kota.

Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup komitmen mewujudkan zero kawasan kumuh. Foto: Ist.

Ada delapan item pembangunan dalam penataan kawasan kumuh di Puday-Lapulu. Delapan item itu yakni pembangunan waterfront dan jalan lingkungan sebesar Rp 44 miliar, tambatan perahu Rp 1,2 miliar, pembangunan drainase Rp 4,46 miliar, resapan biopori Rp 161,5 juta, instalasi air bersih Rp 1,12 miliar, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal Rp 815 juta, instalasi hidrant Rp 827 juta, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar Rp 4,1 miliar.

Selain Lapulu-Puday, pengurangan luas kawasan kumuh di Kota Kendari juga didukung oleh suksesnya pemerintah melaksanakan penataan skala lingkungan seperti yang dijalankan di Kelurahan Rahandouna, Wowawanggu, Punggaloba, Watu-Watu dan Kelurahan Wua-Wua.

"Pengurangan luas kawasan kumuh ini juga didukung melalui implementasi program seperti di antaranya pengadaan air bersih, sanitasi dan penanganan jalan lingkungan dan drainase pada beberapa kelurahan itu," ungkap Yusup.

Rapat pembahasan penataan Kota Kendari menjadi zero dari kawasan kumuh. Foto: Ist.

 

Yusup mengatakan, masih memprioritaskan penanganan kawasan kumuh. Pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan zero kawasan kumuh.

Untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut, pihaknya telah menggagas beberapa program. Salah satu di antaranya lanjutan penanganan kawasan kumuh di kawasan pesisir Lapulu-Puday.

Terpisah, Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kendari, La Ngkarisu mengungkapkan, penataan kawasan kumuh sangat penting dalam rangka menata wilayah menjadi lebih baik dan bebas kumuh.

Lanjut dia, sukses menata kawasan kumuh di Kelurahan Lapulu dan Puday membuat Pemkot Kendari kembali mengusulkan program serupa ditahun ini. Pemkot mengusulkan penataan kawasan kumuh lanjutan ke pemerintah pusat.

Rapat pembahasan penataan Kota Kendari hingga menjadi zero kawasan kumuh. Foto: Ist.

 

La Ngkarisu tak menampik jika program Kotaku sebelumnya yang penganggarannya dari Bank Dunia sudah di-closing pada Juli 2023. Kendati demikian, keberlanjutan program masih tersedia di pusat.

Baca Juga: Toko Damai Kendari Adakan Promo Besar-besaran Akhir Mei, Berikut Harganya

Pemkot Kendari saat ini, kata La Ngkarisu, masih sementara menyusun perencanaan seperti Detail Engineering Desain (DID) untuk menata kawasan di sepanjang Lapulu sampai Jembatan Bahteramas kemudian masuk kawasan Poasia dari Polairud Polda Sultra sampai perbatasan Kelurahan Talia. "Rencana anggaran Rp 60 miliar," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, jenis kegiatan yang dilaksanakan tidak jauh berbeda dari program pendanaan kawasan kumuh sebelumnya. Seperti di antaranya pembangunan sarana masyarakat, water front city, jalan lingkungan, sarana penanganan persampahan dan lainnya.

"Pemerintah kota sudah mengusul. Jika sukses, program penataan kawasan kumuh sudah bisa berjalan tahun depan," pungkasnya. (B-Adv)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga