Kebobolan Varian Baru, Kasus COVID-19 di Indonesia Kembali Naik
Marwan Azis, telisik indonesia
Kamis, 16 Juni 2022
0 dilihat
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengimbau warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan kasus COVID-19 yang mulai meningkat. Foto: Repro Bisnis.com
" Kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini dipicu masuknya Omicron Varian BA.4 dan BA.5 "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini dipicu masuknya Omicron Varian BA.4 dan BA.5.
Untuk menekan laju penularan, pemerintah pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.
”Pesan bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/06/2022), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dia menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus COVID-19 global dan pola penyebarannya.
“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya.
Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes Budi menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.
Baca Juga: Demo Buruh di DPR RI Ricuh, Sejumlah Massa Diamankan Polisi
“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” jelasnya.
Menkes menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang.
“(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali.
Menkes menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut.
“Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyampaikan jika mobilitas penduduk mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Sebentar Lagi Jadi Menteri, Ternyata Begini Sepak Terjang Hadi Tjahjanto
"Sampai saat ini belum disimpulkan penyebab pasti terjadinya tren kenaikan kasus positif dan kasus aktif," kata Wiku.
Ia menambahkan selain aktivitas masyarakat yang mulai normal, potensi kenaikan kasus juga karena adanya kegiatan berskala besar. Ini diikuti dengan potensi peningkatan penularan virus di masyarakat.
Selain itu dia juga menyinggung soal protokol kesehatan masyarakat yang mulai longgar yang memicu peningkatan kasus COVID-19. (B)
Penulis: Marwan Azis
Editor: Musdar