Keistimewaan Memelihara Kucing Dalam Islam dan 7 Manfaatnya Menurut Penelitian Ilmiah

Haerani Hambali, telisik indonesia
Kamis, 28 Oktober 2021
0 dilihat
Keistimewaan Memelihara Kucing Dalam Islam dan 7 Manfaatnya Menurut Penelitian Ilmiah
Kucing dikagumi karena kebersihannya, sehingga diizinkan masuk ke rumah dan bahkan masjid, termasuk di Masjid al-Haram. Foto: Repro kompas.com

" Keistimewaan kucing dalam Islam dapat dilihat dari hadis Nabi dan peninggalan-peninggalan Islam. Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihannya. "

KENDARI, TELISIK.ID - Kucing termasuk hewan yang suci dan jauh dari najis. Hewan yang imut dan menggemaskan ini adalah salah satu hewan istimewa dalam Islam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memiliki kucing peliharaan bernama Muezza yang sangat beliau sayangi.

Sebagai hewan kesayangan Rasulullah, kucing bahkan masuk dalam hadis-hadis. Kucing juga hadir dalam berbagai perjalanan peradaban Islam.

Keistimewaan kucing dalam Islam dapat dilihat dari hadis Nabi dan peninggalan-peninggalan Islam. Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihannya.

Dilansir dari Liputan6.com, kucing dikagumi karena kebersihannya, sehingga diizinkan masuk ke rumah dan bahkan masjid, termasuk di Masjid al-Haram.

Kucing merupakan hewan yang bersih dan terbebas dari najis. Ini tertuang pada hadis yang berbunyi:

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Air bekas minum kucing juga tetap suci dan bisa digunakan untuk berwudu. Ini sesuai hadis:

“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Kecuali jika kucing tersebut terlihat ada darah, air kencingnya, kotoran (BAB) dan sebagainya, maka jadi najis. Imam Nawawi pun menjelaskan:

“Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang dijilat oleh kucing tersebut tidak najis. (Kecuali) bila kucing yang di mulutnya masih ada darah dan menjilat air maka dihukumi najis secara pasti.” (Al-Majmu’ 1/171).

Hadis lainnya:

“Kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu”. (HR Muslim).

Badan, keringat, sisa makanan, serta air liur kucing adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia. (HR Malik).

Sebagai makhluk hidup, kucing juga harus diperlakukan dengan baik. Sebuah hadis menceritakan tentang seorang wanita yang masuk neraka karena menyiksa kucing.

Dari ibnu Umar RA Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda “Seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai’. (HR Bukhari).

Ibnu Al-Manayyar berkata, “hadis ini menerangkan tentang haramnya membunuh apa yang tidak diperintahkan untuk dibunuh dengan cara membuatnya kehausan, meskipun kucing dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum, akan tetapi menyelamatkannya telah cukup sebagai suatu kebaikan.

Kucing dalam peradaban Islam

Dikutip dari Jurnal Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar, tentang Keistimewaan Kucing; Kajian Tematik Hadis oleh Andi Alda Khairul Ummah, kucing hadir dalam peradaban Islam sejak abad 13 silam.

Dalam jurnal tersebut diceritakan pada abad ke-13, dalam dunia seni islam, rupa kucing dijadikan mata uang sebagai bentuk manifestasi penghargaan masyarakat Islam. Sedangkan, dunia sastra, para penyair membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa.

Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo dijelaskan, seorang sultan yang juga pahlawan garis depan dalam perang salib sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan di dalamnya.

Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul hingga Kairo, masih bisa dijumpai kucing-kucing yang berkeliaran di pojok-pojok masjid tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.

Kisah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kucingnya

Nabi Muhammad memiliki seekor kucing Anggora bernama Muezza. Nabi begitu mengasihi kucingnya. Menurut sebuah kisah, suatu hari Nabi hendak berangat salat dan mempersiapkan diri serta berpakaian.

Saat akan mengambil jubahnya, Nabi Muhammad menemukan Muezza tidur beralaskan jubah itu. Bukannya membangunkan tidur Muezza, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memilih memotong sebagian jubahnya dan membiarkan Muezza tetap tidur di atas jubah yang telah terpotong. Sepulangnya dari salat, Nabi mendapati Muezza sudah terbangun dan bersujud padanya, Nabi pun membalas dengan mengelus tubuhnya sebanyak tiga kali.

Kisah lain juga mengungkapkan ketika memberikan ceramah di rumah, Nabi Muhammad selalu memangku Muezza. Nabi juga menggunakan air wudhu yang telah digunakan Muezza untuk minum.

Secara ilmiah, memelihara kucing ternyata baik untuk kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Dikutip Kompas.com dari Metro, berikut 7 manfaat memelihara kucing berdasarkan penelitian ilmiah.

 

1. Menurunkan risiko penyakit jantung

Memelihara kucing mampu menurunkan tingkat stres. Riset menemukan bahwa memelihara kucing memberikan dampak pada risiko penyakit kardiovaskular atau jantung.

Studi tersebut menemukan adanya penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke pada orang-orang yang memelihara kucing.

2. Membantu penderita autisme

Para peneliti dari University of Missouri, Amerika Serikat menemukan bahwa interaksi sosial anak penderita autisme membaik secara dramatis ketika dikelilingi hewan peliharaan.

Dalam studi itu, hampir separuh dari total keluarga yang diteliti memiliki kucing peliharaan. Para orang tua dalam keluarga-keluarga tersebut pun melaporkan ikatan kuat yang terbentuk antara mereka dan anak-anak.

Peneliti dari Research Center for Human-Animal Interaction, Gretchen Carlisle mengatakan bahwa anak dengan autisme dapat lebih percaya diri saat bersama hewan peliharaan.

3. Dengkuran kucing bantu sembuhkan nyeri tulang, sendi, dan otot

Kucing kerap mengeluarkan suara seperti mendengkur atau purring yang berarti ia sedang bahagia.

Suara dengkuran kucing bermanfaat untuk menyembuhkan nyeri tulang dan otot manusia. Frekuensi getaran dengkuran kucing yang berada pada kisaran 20-140 Hz itulah yang membuat manfaat tersebut ada.

Studi pun menunjukkan bahwa frekuensi getaran antara 18-35 Hz memiliki efek positif pada persendian setelah cedera.

Asisten profesor di School of Veterinary Medicine, University of California, Leslie A Lyons mengatakan, bagi sejumlah orang, dengkuran kucing dapat membantu menyembuhkan nyeri otot dan tulang.

4. Memikat lawan jenis

Riset yang dipimpin oleh peneliti hewan peliharaan, June Nichols, menemukan bahwa perempuan cenderung lebih tertarik kepada pria yang memiliki hewan peliharaan.

90 persen perempuan lajang yang mengikuti survei juga menganggap pria yang memelihara kucing cenderung lebih baik dan penyayang.

5. Menghindarkan anak-anak dari sejumlah penyakit

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki kontak dengan kucing dan anjing memiliki sistem daya tahun tubuh yang lebih baik, khususnya terhadap gangguan pernapasan.

Studi juga menemukan, anak-anak yang terpapar alergen kucing memiliki daya tahan tubuh lebih baik.

Anak-anak yang telah bersentuhan dengan kucing di usia awalnya, memiliki risiko lebih kecil untuk mengembangkan alergi.

7. Menonton video kucing tingkatkan energi positif

Studi yang dilakukan para peneliti di Indiana University Bloomington terhadap 7.000 orang menemukan bahwa menonton video kucing bisa meningkatkan emosi dan energi positif, serta menurunkan perasaan negatif.

Asisten profesor di Indiana University Bloomington, Jessica Myrick menerangkan, menonton video kucing juga bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental banyak orang. (C)

Reporter: Haerani Hambali
Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga