Kejahatan Siber 2023 Diprediksi Makin Agresif
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 30 Januari 2023
0 dilihat
Cyber crime atau kejahatan di dunia maya, adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan. Foto: Repro Kompas.com
" Tahun ini kejahatan di dunia maya diprediksi makin agresif "
KENDARI, TELISIK.ID - Tahun ini penjahat dunia maya diprediksi makin agresif. Cyber crime atau kejahatan di dunia maya, adalah jenis kejahatan yang dilakukan melalui komputer dan jaringan.
Dikutip dari Kompas.com, komputer sendiri merupakan alat utama untuk melakukan cyber crime ini, tetapi seringkali komputer juga dijadikan sebagai target dari kejatahan ini. Mereka akan melakukan serangan siber lebih terstruktur dan lebih canggih, menargetkan perusahaan besar maupun pemerintahan.
Serangan yang diduga paling berbahaya adalah memakai metode Malware-as-a-Service dan serangan melalui cloud. Demikian diungkap laporan Kaspersky Security Bulletin (KSB). Nah, berikut adalah jenis-jenis ancaman yang bakal menyentuh berbagai sektor di 2023, termasuk di Indonesia, dikutip dari Sindonews.com:
1. Pemerasan Ransomware
Ransomware adalah malware yang mengunci data atau akses ke sistem dan meminta tebusan (ransom) dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin untuk memulihkan akses. Pengguna harus membayar jumlah tertentu dalam waktu yang ditentukan, atau data akan hilang selamanya.
Baca Juga: Minimalisir Ancaman Siber, BSSN Launching Csirt di Sulawesi Tenggara
Ransomware sering menyebar melalui phishing email atau eksploitasi kelemahan dalam software Di 2023, ransomware akan semakin menggila. Di 2022 saja tercatat ada 500 ransomeware per bulan. Naik dari 200-300 ransomeware di 2021.
2. Kebocoran data palsu
Memposting tentang pemerasan menarik perhatian media yang dapat dimanfaatkan grup-grup hacker untuk mengklaim bahwa mereka telah meretas sebuah perusahaan. Apakah peretasan itu benar-benar terjadi atau tidak, laporan kebocoran tersebut tetap dapat merugikan perusahaan.
3. Banyak data pribadi bocor
Lebih banyak kebocoran data pribadi, email korporat berisiko. Para ahli memperkirakan tren kebocoran data pribadi akan berlanjut hingga 2023. Meski secara langsung memengaruhi privasi individu, keamanan siber perusahaan juga berisiko.
Baca Juga: Teguh Santosa Bicara Masa Depan Media Siber
Ketika informasi sensitif seperti alamat email dapat diakses publik, hal itu dapat menarik perhatian para penjahat dunia maya dan memicu potensi serangan terhadap organisasi di situs web darknet. Selain itu, data dapat digunakan untuk phishing dan rekayasa sosial.
4. Malware yang menyerupai aplikasi
Dilansir dari Trenasia.com, para ahli juga memperkirakan serangan ransomware tumbuh serupa karena munculnya alat Malware-as-a-Service (MaaS). Kompleksitas serangan akan meningkat, artinya sistem otomatis tidak akan cukup untuk memastikan keamanan yang lengkap.
Selain itu, teknologi cloud akan menjadi vektor serangan yang populer, karena digitalisasi meningkatkan risiko keamanan siber. Selain itu, penjahat dunia maya akan lebih sering menyadap situs web gelap pada tahun 2023 untuk membeli akses ke organisasi yang sebelumnya disusupi. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS