Kendari Jadi Role Model Stunting, Pemkot Kejar Target

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 24 Maret 2023
0 dilihat
Kendari Jadi Role Model Stunting, Pemkot Kejar Target
Kota Kendari masuk nominasi tiga besar tingkat nasional dan terpilih sebagai role model dalam petik aksi audit kasus stunting di tingkat nasional bersama dua kabupaten/kota lainnya. Foto: Ist.

" Kota Kendari masuk nominasi tiga besar tingkat nasional dan terpilih sebagai role model dalam petik aksi audit kasus stunting di tingkat nasional bersama dua kabupaten/kota lainnya "

KENDARI, TELISIK.ID - Kota Kendari masuk nominasi tiga besar tingkat nasional dan terpilih sebagai role model dalam petik aksi audit kasus stunting di tingkat nasional bersama dua kabupaten/kota lainnya.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Kota Kendari, Jahudding mengatakan berdasarkan capaian itu, pemkot diminta untuk memaparkan mengenai kasus stunting di Kota Kendari.

“Alhamdulillah kita mendapat kepercayaan masuk nominasi tiga besar di tingkat nasional dan dianggap bisa memberikan paparan terkait petik aksi audit stunting, ada tiga kota, untuk Sulawesi Tenggara, Kendari, kemudian Jawa Barat (Cianjur), kemudian Jawa Tengah (Kebumen),” jelasnya, Senin (24/3/2023).

Baca Juga: Pj Wali Kota Lantik Lagi 180 Pejabat, Ini Daftarnya

Ketiga kabupaten/kota itu akan memaparkan materi pada Selasa (28/3/2023) mendatang dan akan diikuti oleh bupati, wali kota se-Indonesia. Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu berharap penanganan stunting dapat mendekati target nasional sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.

“Sehingga Kota Kendari tidak masuk dalam kategori yang angkanya tinggi untuk prevalensi stunting,” ujar Asmawa.

Melansir dari Rsudblora.blorakab.go.id, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya: Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, lalu pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat, memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk.

Pubertas yang lambat, saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya. Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya

Faktor-faktor yang menyebabkan stunting:

1. Kurang gizi dalam waktu lama

Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan. Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi. 

2. Pola asuh yang kurang efektif

Ini juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting.

Baca Juga: Begini Cara Memenuhi Kebutuhan 8 Gelas Air Putih Saat Puasa

3. Pola makan

Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting. Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.

4. Tidak lakukan perawatan pasca lahiran

Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan. Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga