Kendari Undercover: Cerita PSK Muda Rela Tahan Sakit Demi Kepuasan Pelanggan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 07 September 2025
0 dilihat
Kendari Undercover: Cerita PSK Muda Rela Tahan Sakit Demi Kepuasan Pelanggan
Cerita PSK muda, bertahan menahan sakit demi pelanggan. Foto: iStockphoto

" Sudah lebih dari dua bulan lamanya, seorang pekerja seks komersial (PSK) muda menjalani kehidupan di balik gemerlap malam Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Sudah lebih dari dua bulan lamanya, seorang pekerja seks komersial (PSK) muda menjalani kehidupan di balik gemerlap malam Kota Kendari.

Usianya baru 26 tahun, wajahnya masih menyimpan kesan lugu, namun kehidupannya telah jauh melangkah di jalan yang penuh dengan cerita kelam. Ia harus bertahan, bahkan rela menahan sakit, agar para pelanggan tidak merasa tersinggung.

Pada Kamis (4/9/2025) malam, sekitar pukul 22.00 Wita, pertemuan itu terjadi di sebuah lokasi tempatnya biasa menunggu pelanggan. Dari kejauhan, sosok berkulit putih dengan celana pendek sudah berdiri, seolah menanti seseorang.

Begitu didekati, ia langsung menyapa dengan senyum manis sambil memperlihatkan gigi gingsulnya.

“Kita yang chat tadi kak?” ucapnya pelan sambil menatap penuh rasa ingin tahu.

Perempuan itu memperkenalkan diri dengan (nama samaran) Maya. Ia mengaku kerap beroperasi melalui aplikasi kencan daring seperti MeChat, bahkan tidak jarang memasarkan jasanya melalui akun media sosial pribadinya.

“Macam-macam caranya kak, lewat aplikasi atau juga lewat medsos,” ujarnya sambil sesekali menunduk memandangi layar ponselnya.

Baca Juga: Menapaki Jejak Orang Tua, Gadis Remaja di Kota Kendari Temukan Hidayah Setelah Mualaf

Kepada telisik.id, Maya terlihat mencoba tenang meskipun ekspresinya sesekali berubah saat menceritakan pengalaman pahitnya. Ia menuturkan bahwa dalam semalam bisa melayani dua hingga empat pelanggan dengan bayaran yang bervariasi.

“Sembarang Kak, ada pelanggan anak muda sampai om-om saya gas. Kadang sekali main dapat Rp 600 ribu sampai Rp 2 juta,” ungkapnya.

Namun di balik angka bayaran itu, Maya mengaku sering harus berpura-pura merasa puas, meski sebenarnya dirinya menahan sakit.

“Ya, sering begitu Kak. Kadang harus pura-pura terlihat puas saat layani mereka,” katanya dengan suara pelan, mencoba tersenyum meski matanya tampak sayu.

Tidak jarang, perlakuan kasar datang dari para pria hidung belang yang menggunakan jasanya. Rambut dijambak, tubuh ditempeleng, bahkan diminta melayani permintaan yang tidak biasa. Semua itu ia jalani dengan berpura-pura menikmati, agar tidak menimbulkan konflik dengan pelanggannya.

“Sering dikasih begitu, kadang juga mereka inginkan service lebih, rambut dijambak, sampai ditempeleng, tapi mau diapa, kita nikmati saja,” bebernya.

Maya pun mengaku lelah dengan jalan hidup yang ditempuhnya. Meski begitu, ia belum bisa keluar dari lingkaran pekerjaan ini karena tuntutan ekonomi. Ia seorang perantau yang harus tetap bertahan meski hatinya ingin menyerah.

Baca Juga: Kendari Undercover: Cerita PSK Cantik Butuh Biaya Mahal untuk Poles Diri Demi Pikat Pelanggan

“Rencana mau keluar dari pekerjaan seperti ini. Tapi situasinya tidak mendukung kasihan Kak,” ucapnya lirih.

Di akhir pembicaraan, Maya mengaku terkadang menangis sendirian setelah melayani pelanggan. Rasa sakit fisik dan batin bercampur, namun harus ia tutupi dengan senyuman palsu.

“Kadang saya tidak mampu, apalagi kalau tamunya itu om-om, ya. Kita pura-pura nikmati saja walaupun itu sakit,” tutupnya. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga