Kesulitan Cari Pendonor, Dua Pemuda Sulawesi Tenggara Ciptakan Aplikasi Donor Darah
Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Selasa, 17 Januari 2023
0 dilihat
Adhan dan Triadi saat mempresentasikan Sodarah di kegiatan Finance & Health Hackhathon di hadapan pihak Kemenkes dan Kemenkeu RI. Foto: Ist.
" Kita pasti sering melihat di berbagai sosial media, teman atau keluarga yang membutuhkan golongan darah tertentu untuk kebutuhan pasien "
KENDARI, TELISIK.ID - Kita pasti sering melihat di berbagai sosial media, teman atau keluarga yang membutuhkan golongan darah tertentu untuk kebutuhan pasien.
Sayangnya banyaknya postingan tersebut justru kadang tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan karena satu dan lain hal, seperti pendonor yang tidak layak atau pendonor layak namun golongan darah yang berbeda.
Berawal dari keresahan-keresahan tersebut, dua pemuda asal Sulawesi Tenggara, Triadi dan Adhan kemudian mengembangkan sebuah aplikasi yang mempertemukan pendonor darah dan pasien yang membutuhkan melalui aplikasi yang diberi nama Sodarah.
Baca Juga: Beasiswa D3, S1 dan S2 Brunei Darussalam 2023
Triadi mengaku, ide pembuatan aplikasi Sodarah dimulai dari banyaknya postingan-postingan pencarian darah yang tersebar di sosial media yang rata-rata dibutuhkan di saat orang terdesak untuk mencarikan darah keluarga, saudara ataupun temannya.
Triadi juga mengaku, kadang ingin menjadi pendonor darah untuk mereka yang membutuhkan, namun terkendala oleh berbagai hal.
“Kadang saya mau mendonor, tapi kadang tidak sesuai, baik golongan darahnya atau lokasinya juga, misal saya di Unaaha, yang butuh darah itu ternyata di Kendari, atau kadang juga yang share itu tidak sesuai dengan golongan darahku,” ucap Triadi, Selasa (17/1/2023).
Setelah berdiskusi bersama dengan Adhan yang rupanya memiliki keresahan yang sama, cikal bakal dari Sodarah pun terbentuk.
“Saya cerita dengan teman (Adhan), ternyata satu frekuensi, dia juga merasakan masalah yang sama, jadi dari situ kita mulai mendevelop aplikasi dan mengajak teman-teman, komunitas-komunitas, maupun stakeholder yang lain,” ungkap Triadi.
Berdiri sejak Agustus 2022 lalu, aplikasi Sodarah kini dikelola oleh 7 orang anggota dan telah dikenal oleh berbagai stakeholder strategis, seperti Rumah Sakit Bahteramas, Dinas Kesehatan Kendari, Palang Merah Indonesia (PMI) di berbagai daerah termasuk di luar Sulawesi Tenggara, Diskominfo Sulawesi Tenggara, komunitas kerelawanan, komunitas olahraga, dan UKM PMR kampus.
Selain itu, Sodarah juga sudah pernah melakukan presentasi di hadapan perwakilan pihak Kemenkes dan Kemenkeu RI di kegiatan Finance & Health Hackhathon pada 2022 lalu.
Selain berbagai prestasi tersebut, saat ini juga Sodarah telah memiliki 555 relawan yang terdaftar dan telah ada sebanyak 252 orang sudah memanfaatkan Sodarah untuk mencari darah, baik di lingkup Sulawesi Tenggara maupun di luar provinsi.
Baca Juga: Stikes Pelita Ibu Punya Satu-satunya Prodi S1 Kebidanan dan Profesi Bidan di Kendari
Rahmah, salah satu relawan Sodarah mengaku, ikut bergabung juga karena memiliki keresahan yang sama dan ingin membantu orang-orang di sekitar.
“Saya bergabung di Sodarah karena rasa persaudaraan kepada sesama orang-orang yang membutuhkan darah di luar sana,” ujarnya.
Saat ini Sodarah sudah tersedia dalam bentuk website, namun kedepannya Sodarah akan mulai meluncurkan aplikasinya yang akan mulai bisa diakses di perangkat android. (B)
Penulis: Ahmad Badaruddin
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS