Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah dan Amalan yang Dianjurkan

Haerani Hambali, telisik indonesia
Jumat, 16 Juni 2023
0 dilihat
Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah dan Amalan yang Dianjurkan
Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan oleh jemaah haji. Wukuf merupakan puncak dari ibadah haji yang tidak boleh dilewatkan. Foto: Repro Cnnindonesia.com

" Sesungguhnya mendapati sepuluh hari pertama bulan Zulhijah adalah nikmat yang besar dari nikmat-nikmat Allah SWT "

KENDARI, TELISIK.ID - Di antara bulan yang Allah SWT telah beri banyak keutamaan di dalamnya adalah bulan Zulhijah. Sesungguhnya mendapati sepuluh hari pertama bulan Zulhijah adalah nikmat yang besar dari nikmat-nikmat Allah SWT.

Manis dan nikmatnya hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang saleh dan bersungguh-sungguh melakukan amal saleh pada hari tersebut.

Berikut ini amalan yang disunahkan di 10 hari pertama bulan Zulhijah, dikutip Merdeka.com dari NU Online dan sumber lainnya.

1. Melaksanakan Haji dan Umrah

Amalan berhaji dan berumrah adalah amalan yang paling utama, berdasarkan berbagai hadis sahih. Rasulullah SAW bersabda:

"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga."

Baca Juga: Menyelami Makna Idul Adha dari Sejarah dan Dalilnya

2. Puasa Sunah

Di dalam bulan Zulhijah ada sebuah hari yang sangat agung, yaitu hari Arafah. Pada hari tersebut disunahkan bagi yang tidak sedang melaksanakan haji untuk melakukan puasa. Puasa Arafah dapat menggugurkan dosa-dosa selama dua tahun.

Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i).

3. Takbir dan Zikir

Sebagaimana firman Allah Artinya, "...dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." (Al-Hajj : 28).

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Zulhijah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak zikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadis dari Ibnu Umar, "Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad).

4. Perbanyak Amal Saleh

Memperbanyak amalan saleh dapat berupa ibadah sunah seperti salat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya.

Amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, bahkan sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihadnya orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

5. Berkurban dan Salat Idul Adha

Berkurban termasuk ibadah yang disyariatkan oleh Allah SWT berdasarkan nash Al-Qur'an, hadis dan kesepakatan ulama. Allah SWT berfirman:

"Maka dirikanlah salat karena Rabbmu, dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2).

Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk menggabungkan dua ibadah yang agung ini yaitu salat dan kurban. Keduanya termasuk ketaatan yang paling agung dan mulia. Tidak ragu lagi, salat ied masuk dalam keumuman ayat dirikanlah salat karena Rabbmu dan kurban termasuk dalam kandungan ayat berkurban.

Abdul bin Umar mengatakan bahwa Nabi SAW tinggal di Madinah sepuluh tahun dan beliau selalu berkurban.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang menyembelih setelah salat sungguh telah sempurna penyembelihannya, dia telah mencocoki sunah kaum muslimin." (HR. Bukhari: 5560, Muslim :1961).

6. Taubat dan Meninggalkan Maksiat

Melansir Almanhaj.or.id, maksiat adalah penyebab menjauhnya hamba dari Allah, dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadis Muttafaqun ‘Alaihi].

Baca Juga: Hikmah dan Keutamaan Berkurban

Penetapan 1 Zulhijah

Dikutip dari Detik.com, PP Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 19 Juni 2023. Hal ini sesuai dengan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.

Sedangkan pemerintah baru akan menetapkan awal Zulhijah 1444 Hijriah/2023 M usai menggelar sidang isbat. Pada tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat digelar pada 29 Zulqaidah bersamaan dengan penetapan hari raya dul Adha.

Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab dalam menetapkan permulaan bulan Qomariah. Hasil hisab sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui pemantauan hilal di lapangan. (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga