Kim Jong Un Larang Warga Pakai Mantel Kulit Seperti Dirinya
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 28 November 2021
0 dilihat
Kim Jong Un dengan mantel kulitnya. Foto: Repro AFP
" Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan kebijakan baru terkait cara berpakaian warganya. Setelah melarang penerapan gaya rambut non-sosialis dan skinny jeans, sang diktator kini membuat larangan mengenai penggunaan mantel kulit seperti yang dipakainya "
PYONGYANG, TELISIK.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan kebijakan baru terkait cara berpakaian warganya.
Setelah melarang penerapan gaya rambut non-sosialis dan skinny jeans, sang diktator kini membuat larangan mengenai penggunaan mantel kulit seperti yang dipakainya.
Dikutip Kompas.com, laporan Radio Free Asia, sumber di Korea Utara mengatakan kebijakan ini tidak mengizinkan warga biasa mengenakan mantel kulit untuk meniru penampilan Kim.
Diketahui, Kim sudah memakai mantel kulit double-breasted sejak tahun 2019. Sedangkan mantel kulit sudah menjadi mode di Korea Utara sejak awal 2000-an.
Pakaian kulit yang biasa dikenakan Kim dan saudara perempuannya, Kim Yo Jong menjadi populer bagi pria dan wanita di Korea Utara, meskipun harga pakaian tersebut tidaklah murah.
Sebuah laporan mengungkapkan jika warga Korea Utara harus membayar 170.000 won untuk membeli mantel kulit asli, sementara mantel kulit palsu bernilai 80.000 won di pasaran.
Berdasarkan data dari surat kabar Korea Selatan, Korea Joongang Daily, pendapatan bulanan rata-rata warga Korea Utara diperkirakan hanya 4.000 won.
Baca Juga: Ternyata Ini Kota Paling Aman di Dunia, Jakarta Urutan 46
Baca Juga: Terungkap, Aktor Ko Se Won Ternyata Tinggalkan Mantan Pacar saat Hamil
Atas kebijakan terbaru Kim, aparat kepolisian bertindak dengan menyita mantel kulit yang digunakan warga Korut.
Dari keterangan sumber Radio Free Asia, polisi Korea Utara mengatakan warga yang memakai pakaian seperti Highest Dignity --merujuk pada Kim Jong Un-- adalah tren untuk menentang otoritas Highest Dignity.
Polisi kemudian menginstruksikan masyarakat untuk tidak memakai mantel kulit, karena pakaian itu adalah bagian dari arahan partai untuk memutuskan siapa yang boleh memakainya. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Fitrah Nugraha