Kisah Anggun, Dari Kendala Iuran hingga Kesadaran Jaga Keberlangsungan JKN

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 04 September 2025
0 dilihat
Kisah Anggun, Dari Kendala Iuran hingga Kesadaran Jaga Keberlangsungan JKN
Anggun mahasiswi asal Desa Adepali, Kabupaten Konawe saat ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Foto: Ist.

" Anggun (22), mahasiswi asal Desa Adepali, Kabupaten Konawe, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari setelah merasakan sakit perut hebat di kamar kosnya "

KENDARI, TELISIK.ID - Malam itu, Anggun (22), mahasiswi asal Desa Adepali, Kabupaten Konawe, dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari setelah merasakan sakit perut hebat di kamar kosnya.

Sesampainya di rumah sakit, ia langsung ditangani tim medis. Pelayanan cepat dan ramah membuatnya lega, namun Anggun justru dihadapkan pada persoalan lain: kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) miliknya tidak aktif.

“Saya langsung ditangani, tidak menunggu lama, dan semua petugas sangat sigap. Tapi ternyata kartu JKN saya tidak aktif,” ungkap Anggun, Rabu (4/9/2025).

Anggun tercatat sebagai peserta JKN mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Artinya, iuran bulanannya harus ia tanggung sendiri. Karena lama tidak membayar, rumah sakit memberi syarat agar ia terlebih dahulu melunasi tunggakan.

“Malam itu saya hubungi orang tua di kampung, karena memang iuran sudah lama tidak dibayar,” ujarnya.

Baca Juga: Pemasangan Ring Jantung Sang Ibu Ditanggung JKN, Fernita Rasakan Manfaatnya Nyata

Setelah iuran dilunasi, Anggun tetap dikenakan denda pelayanan kesehatan sesuai aturan, yakni 5 persen dari total biaya pelayanan dikalikan jumlah bulan tunggakan. Situasi ini membuatnya sadar pentingnya disiplin membayar iuran.

“Kalau rutin bayar, pasti lebih tenang. Jadi sekarang saya bertekad tidak akan menunggak lagi,” tegasnya.

Meski sempat terkendala administrasi, Anggun tetap mendapatkan pelayanan rawat inap dengan baik. Ia didiagnosis mengalami gangguan asam lambung akibat pola makan yang tidak teratur.

Baca Juga: JKS Pastikan Warga Sultra Dilayani di Rumah Sakit Meski Tanpa JKN

“Alhamdulillah saya tetap dilayani baik, tidak ada diskriminasi. Perawat dan dokter ramah. Saya juga jadi belajar untuk jaga kesehatan,” tuturnya.

Kisah Anggun menjadi pengingat bagi banyak mahasiswa perantau. Terkadang kesibukan kuliah membuat urusan iuran JKN terabaikan. Padahal, saat sakit datang mendadak, perlindungan kesehatan menjadi hal yang sangat penting.

“Pelajaran paling besar buat saya adalah jangan menunda. Bayar iuran tepat waktu bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga menjaga keberlangsungan program kesehatan nasional,” tutup Anggun. (Adv)

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga