Pemasangan Ring Jantung Sang Ibu Ditanggung JKN, Fernita Rasakan Manfaatnya Nyata

Ana Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 14 Agustus 2025
0 dilihat
Pemasangan Ring Jantung Sang Ibu Ditanggung JKN, Fernita Rasakan Manfaatnya Nyata
Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.

" Tak ada hal yang lebih penting bagi Fernita (29) selain memastikan sang ibu, Suryani (52), mendapatkan perawatan medis terbaik saat mengalami sakit di bagian dada "

KENDARI, TELISIK.ID - Tak ada hal yang lebih penting bagi Fernita (29) selain memastikan sang ibu, Suryani (52), mendapatkan perawatan medis terbaik saat mengalami sakit di bagian dada.

Melalui sambungan telepon, Fernita menceritakan pengalamannya mendampingi ibunya menjalani perawatan di RS Bahteramas Kendari hingga tindakan pemasangan ring jantung.

“Ibu saya sudah lama merasa sesak dan nyeri di dada kiri. Tapi karena takut periksa, beliau menunda-nunda. Akhirnya kami bujuk untuk periksa lebih lanjut,” ungkapnya, Kamis (14/8/2025).

Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter menyatakan adanya penyumbatan pada pembuluh darah di jantung. Kondisi itu memerlukan pemasangan ring untuk melancarkan aliran darah.

“Waktu mendengar hasilnya, kami langsung pasrah. Tapi dokter bertindak cepat, tidak menunda. Tindakan medis dijadwalkan segera,” lanjutnya.

Baca Juga: JKS Pastikan Warga Sultra Dilayani di Rumah Sakit Meski Tanpa JKN

Prosedur dilakukan pada Maret 2025, diikuti perawatan intensif selama dua minggu hingga Suryani diperbolehkan pulang. Saat ini, ia rutin kontrol pasca operasi dan dijadwalkan pemasangan ring kedua pada Oktober mendatang.

Sepanjang perawatan, keluarga tidak mengeluarkan biaya sedikit pun. Semua ditanggung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Suryani sendiri merupakan peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri, dengan iuran rutin dibayarkan tiga tahun terakhir.

“Kalau dihitung-hitung, biaya tindakan ring jantung ini jauh lebih besar dari total iuran yang kami bayar. Tapi saya sadar, program ini berdiri karena gotong royong. Yang sehat bantu yang sakit, iuran kecil kami bisa jadi penyelamat,” ujarnya.

Fernita mengaku, sebelum mengalami langsung layanan JKN, ia sempat percaya narasi negatif di media sosial. Namun, pengalamannya membuktikan sebaliknya.

“Dulu saya sering dengar BPJS Kesehatan ribet, rawat inap dibatasi, dan ada biaya tambahan. Tapi ibu dirawat dua minggu tanpa keluar biaya sama sekali,” tegasnya.

Ia pun membantah isu pembatasan lama perawatan pasien oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya, lama rawat murni berdasarkan pertimbangan dokter.

“Ibu dirawat sampai dokter bilang boleh pulang. Tidak ada istilah dibatasi hari rawat,” jelasnya.

Bagi Fernita, JKN adalah jaminan layanan kesehatan berkualitas yang bisa diakses tanpa hambatan biaya. Ia mengajak masyarakat untuk rutin membayar iuran agar kepesertaan tetap aktif.

Baca Juga: Berobat Tanpa Cemas, I Made Raka Rasakan Manfaat JKN Saat Ibunya Harus Dioperasi

“Kalau kita sehat, bukan berarti boleh lupa bayar iuran. Justru iuran kita itu membantu yang sakit. Dan kalau suatu saat butuh, kita bisa langsung dapat layanan,” katanya.

Fernita juga mengingatkan, jika mengalami kendala, peserta bisa memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN atau Care Center 165 yang responsnya cepat.

“Semoga program ini terus ada untuk membantu masyarakat. Ini bentuk gotong royong yang nyata,” pungkasnya. (Adv)

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga