KMB Protes Tindakan Represif Oknum Kepolisian saat Aksi Sedarah

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 05 Oktober 2020
0 dilihat
KMB Protes Tindakan Represif Oknum Kepolisian saat Aksi Sedarah
Aksi Demonstrasi KMB Sultra di depan Mapolda Sultra. Foto: Ibnu/Telisik

" Tugas polisi sudah jelas tertera dalam undang-undang, kami hanya menyampaikan aspirasi tapi apa yang dilakukan oleh kepolisian justru menyiksa saya. "

KENDARI, TELISIK.ID - Konsorsium Mahasiswa Bersatu (KMB) Sultra melakukan demonstrasi di depan Polda Sultra, sebagai bentuk protes atas tindakan represif yang diduga dilakukan oknum kepolisian saat mengamankan jalannya unjuk rasa pada 26 September 2020 pekan lalu.

Buntut tindakan represif yang diduga dilakukan oknum polisi saat aksi unjukrasa tersebut, mengakibatkan seorang mahasiswa mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya.

Menanggapi hal tersebut, KMB Sultra menilai, dalam pelaksanaan Aksi Sedarah yang terjadi pekan lalu, ada oknum kepolisian yang melakukan perbuatan tidak manusiawi, dimana telah melakukan tindakan kekerasan pada salah satu mahasiswa yang sampai saat ini mengalami luka cukup serius.

"Hari ini kami turun dengan tuntutan mendesak Kapolda Sultra untuk bertanggungjawab atas tindakan represif oknum polisi pada mahasiswa dan masyarakat. Kami juga menuntut Kapolda Sultra serta Deskrimum untuk turun dari jabatannya karena tidak becus menyelesaikan persoalan yang terjadi di Sultra," ungkap Jendral Lapangan, Muhammad Sulhijah, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Arab Saudi Buka Layanan Umrah, Bagaimana di Daerah?

Salah satu korban yang mendapatkan tindakan represif pada Aksi Sedarah, Kaharuddin, dalam orasinya menyampaikan kekecewaannya pada kepolisian yang mengamankan jalannya unjukrasa minggu lalu. Ia mengungkapkan, kepolisan seharusnya memberikan contoh yang baik pada masyarakat.

"Tugas polisi sudah jelas tertera dalam undang-undang, kami hanya menyampaikan aspirasi tapi apa yang dilakukan oleh kepolisian justru menyiksa saya," tuturnya.

Sebelumnya, pada Aksi Sedarah mengenang setahun meninggalnya Yusuf dan Randi pada 26 September 2020, yang dilakukan oleh berbagai elemen organisasi dan mahasiswa di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sultra menuai perhatian, selain pembubaran massa aksi menggunakan helikopter, massa demostrasi dan kepolisian juga sempat ricuh. (B)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga