Komisi III DPRD Sultra Sesalkan Proyek Jembatan Sampara Tak Kunjung Beres
Siswanto Azis, telisik indonesia
Senin, 27 Juli 2020
0 dilihat
Kondisi jembatan di Desa Rawua, Kecamatan Sampara. Foto: Siswanto Azis/Telisik
" Seharusnya pihak panitia lelang betul-betul memilih kontraktor yang mempunyai pengalaman yang cukup dalam hal pekerjaan jembatan. "
KENDARI, TELISIK.ID - Pekerjaan jembatan di Desa Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, kembali disoroti oleh Komisi III DPRD Sultra, Yudhianto Mahardika.
Padahal menurut Yudhianto, pekerjaan jembatan tersebut menggunakan dana APBN miliaran rupiah dan tak kunjung selesai hingga batas waktu yang telah ditentukan dalam kontak pekerjaannya.
"Seharusnya pihak panitia lelang betul-betul memilih kontraktor yang mempunyai pengalaman yang cukup dalam hal pekerjaan jembatan," kesalnya, Senin (27/7/2020).
Untuk itu, Yudhianto mengaku sangat prihatin atas efek negatif dari pengerjaan proyek jembatan yang dikerjakan oleh PT Rahmat Utama Mulia yang tak kunjung selesai itu.
Bukan tanpa alasan Yudi mengatakan demikian, akibat terbengkalainya jembatan tersebut pasca diputuskan kontraknya oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Sultra, banyak warga yang terdampak negatif. Selain sangat mengganggu arus lalu lintas, juga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
"Kita sangat prihatin terhadap efek negatif dari proyek jembatan tersebut yang mengakibatkan terganggunya kepentingan banyak orang. Masyarakat jadi dirugikan," ungkapnya.
Baca juga: Pilkada Wakatobi: Pertarungan Jilid II, Siapa yang Unggul?
Menurut Yudihianto, seharusnya proyek tersebut ditender dengan menunjuk kontraktor yang profesional kerjanya, agar selesai tepat waktu serta meminimalisir kerugian masyarakat banyak.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, terbengkalainya pekerjaan jembatan tersebut merupakan kelalaian pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Sultra sebagai penanggung jawab kegiatan.
"Intinya masyarakatlah yang paling dirugikan karena ini jembatan sangat vital akses keluar masuknya kendaraan dari berbagai kabupaten dan antar provinsi menuju Kota Kendari sebagai Ibu Kota Sultra," ujarnya, Senin (27/7/2020).
Dari pantauan Telisik.id proyek tersebut telah ditinggalkan oleh pihak kontraktornya, sebab beberapa alat berat milik kontraktor yang mengerjakan jembatan tersebut nampak sudah berbulan-bulan tidak digunakan.
Sementara itu, jembatan sementara yang digunakan saat ini kondisinya sudah hampir rubuh terkikis arus air.
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Kardin