Komisi IX Soroti Kebijakan Penghapusan PCR Terkendala Masalah Administrasi
Marwan Azis, telisik indonesia
Rabu, 03 November 2021
0 dilihat
Tenaga kesehatan melakukan tes swab di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Foto: Repro Beritasatu.com
" Saleh mengatakan, pihaknya menunggu surat edaran terkait perubahan kebijakan dari kewajiban PCR ke tes antigen. Sebab sampai saat ini aturan tersebut belum bisa diterapkan. Bahkan, petugas di bandara belum bisa melaksanakan kebijakan itu sebelum aturan tertulisnya dibuat "
JAKARTA, TELISIK.ID - Kontroversi kebijakan penerapan tes polymerase chain reaction (PCR) untuk perjalanan udara terus bergulir.
Meski kebijakan sudah direvisi, diganti jadi tes antigen, namun dalam kenyataannya, sejumlah bandara di berbagai daerah termasuk di Bandara Haluoleo Kendari, masih mewajibkan tes PCR bagi penumpang maskapai penerbangan.
Hal tersebut mendapat sorotan dari Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay yang mengurusi masalah kesehatan.
Saleh mengatakan, pihaknya menunggu surat edaran terkait perubahan kebijakan dari kewajiban PCR ke tes antigen. Sebab sampai saat ini aturan tersebut belum bisa diterapkan. Bahkan, petugas di bandara belum bisa melaksanakan kebijakan itu sebelum aturan tertulisnya dibuat.
“Aturan itu belum efektif. Ada beberapa teman yang cerita bahwa surat edarannya belum ada. Jadi, hari ini masih tetap PCR seperti sebelumnya. Mesti disegerakan ini. Kementerian mana yang mau mengeluarkan aturannya? Kemenhub? Kemenkes? Atau Kemendagri? Terserah. Yang mana saja ok. Yang penting, segera bisa diterapkan. Masyarakat menunggu," ujarnya kepada Telisik.id, Rabu (3/11/2021).
Baca Juga: Timsel KPU-Bawaslu Keluhkan Sepi Peminat, DPR Minta Pertimbangan Orang Lama
Baca Juga: Begini Hasil Bisnis PCR yang Seret Nama Luhut dan Erick Thohir hingga Dilapor ke KPK
Sejalan dengan kebijakan tersebut, alumnus HMI ini meminta pemerintah untuk menyediakan tempat testing antigen di bandara dan tempat-tempat pemberangkatan penumpang lewat jalur darat.
Antigen tentu akan semakin dibutuhkan. Karena itu, petugas dan labaratorium yang melaksanakan test antigen harus diperbanyak.
“Selain itu, harga antigen ini juga harus ditetapkan. Jangan sampai nanti malah harganya naik. Konsekuensi peralihan PCR ke antigen, bisa saja berimbas pada kenaikan harga. Ini yang harus diantisipasi pemerintah," tandasnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali