Kondisi Lingkungan jadi Faktor Dominan Stunting di Sulawesi Tenggara

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 17 Juni 2023
0 dilihat
Kondisi Lingkungan jadi Faktor Dominan Stunting di Sulawesi Tenggara
Tim BKKBN Sulawesi Tenggara saat mengunjungi warga. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

" Tingginya angka stunting di Sulawesi Tenggara menjadi perhatian serius bagi pemerintah, masyarakat dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat. Salah satu faktor yang dominan penyebab stunting adalah lingkungan yang tidak bersih "

KENDARI, TELISIK.ID - Tingginya angka stunting di Sulawesi Tenggara menjadi perhatian serius bagi pemerintah, masyarakat dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat. Salah satu faktor yang dominan penyebab stunting adalah lingkungan yang tidak bersih.

Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar. Menurutnya, penyebab utama stunting di daerah ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada masalah gizi.

Kata dia, meskipun asupan gizi seperti ikan, ayam, dan sumber makanan lainnya tidak terlalu kurang, namun faktor-faktor seperti sanitasi jamban dan ketersediaan air bersih memainkan peran penting terhadap tingginya angka stunting ini.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Optimalkan Program Kampung KB Atasi Stunting

“Kalau pemenuhan makanan bergizi kita di sini saya rasa mudah dipenuhi. Karena kita daerah yang banyak ikan, ayam dan sebagainya. Maka kalau diperhatikan, lingkungan yang menjadi faktor dominan penyebab stunting kita,” katanya belum lama ini.

 

BKKBN Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Pemda Wakatobi gelar dapur sehat atasi stunting. Foto: Dok. BKKBN Sulawesi Tenggara

 

Lebih lanjut, lingkungan yang tidak bersih seperti sanitasi yang kurang memadai, terutama di lingkungan sekitar, berdampak negatif terhadap kesehatan anak-anak. Kebersihan jamban yang tidak terjamin dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan infeksi saluran pencernaan seperti diare, yang pada gilirannya dapat menyebabkan dehidrasi pada anak.

“Kalau anak sering mengalami diare, itu bisa kekurangan banyak cairan. Akibatnya, pertumbuhan dia akan terganggu,” tambahnya.

Pada umumnya, kekurangan cairan akibat diare dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Anak-anak yang sering mengalami sakit seperti diare cenderung kehilangan nafsu makan, mengalami kekurangan nutrisi, dan mengalami gangguan penyerapan zat-zat penting dalam tubuh.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Warga Ikut Dapur Sehat Atasi Stunting

Sebagai tambahan, dikutip dari bkkbn.co.id, kondisi lingkungan berpengaruh besar terhadap prevalensi stunting. Karena itu salah satu upaya percepatan penurunan stunting dengan menciptakan lingkungan bersih dan sehat.

Stunting masih merupakan kendala dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. (B-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga