Harga Kelapa Melonjak di Kendari, Pedagang dan Konsumen Tertekan

Rara Waode, telisik indonesia
Rabu, 30 April 2025
0 dilihat
Harga Kelapa Melonjak di Kendari, Pedagang dan Konsumen Tertekan
Suasana pasar tradisional Mandonga di Kota Kendari, pedagang kelapa tampak menunggu pembeli. Foto: Rara Waode/Telisik.

" Harga kelapa di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari mengalami lonjakan tajam dalam beberapa pekan terakhir. Dari pantauan di lapangan, harga kelapa kini berada di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per butir, naik drastis di banding harga sebelumnya yang hanya sekitar Rp 6.000 hingga Rp 7.000 "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga kelapa di sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari mengalami lonjakan tajam dalam beberapa pekan terakhir. Dari pantauan di lapangan, harga kelapa kini berada di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per butir, naik drastis di banding harga sebelumnya yang hanya sekitar Rp 6.000 hingga Rp 7.000.

Kondisi ini membuat para pedagang dan pelaku usaha kecil merasa terjepit. Penjual santan dan pembuat kue tradisional mengaku kesulitan mempertahankan keuntungan karena tingginya biaya bahan baku.

“Biasanya pembeli mengambil 200 sampai 300 butir per hari, sekarang hanya 100 sampai 200 butir. Kalau harga terus naik, kami terpaksa ikut menaikan harga jual santan,” ujar pedagang kelapa parut di Pasar Mandonga, Agus, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Wanita 22 Tahun Ngaku Dirudapaksa Oknum Brimob Saat Dirawat di Rumah Sakit Baubau

Dampaknya juga dirasakan oleh konsumen rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Anduonohu, Rina mengaku, harus mengurangi pembelian kelapa karena mahalnya harga.

“Dulu saya beli tiga butir tiap Minggu, sekarang hanya dua. Saya harus lebih hemat pakai santan,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kendari, Aldakesutan Lapae menjelaskan, kenaikan harga disebabkan oleh menurunnya pasokan dari sejumlah daerah penghasil seperti Kabupaten Kolaka, Bombana dan Moramo. Cuaca buruk dan kerusakan infrastruktur jalan memperparah kondisi distribusi, menyebabkan keterlambatan pengiriman dan kelangkaan di pasaran.

“Faktor transportasi sangat memengaruhi distribusi kelapa. Jalan rusak dan cuaca ekstrem memperlambat pengiriman dari daerah penghasil,” jelas Aldakesutan.

Selain itu, meningkatnya permintaan menjelang hari raya turut mempercepat kenaikan harga.

Baca Juga: Bupati Haliana Minta Bantuan Wagub Sultra Dorong Ketersediaan Penumpang Morowali-Kendari-Wakatobi

Sebagai langkah antisipatif, Pemerintah Kota Kendari tengah berkoordinasi dengan para pemasok dan mempertimbangkan alternatif pasokan dari daerah lain di Sulawesi Tenggara.

“Kami akan terus memantau perkembangan dan mencari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” tambahnya.

Masyarakat berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga kelapa agar tetap terjangkau, terutama bagi pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada komoditas ini. (A)

Penulis: Rara Waode

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga