Labengki, Wisata Ala Raja Ampat di Sulawesi

Sumarlin, telisik indonesia
Minggu, 29 September 2019
0 dilihat
Labengki, Wisata Ala Raja Ampat di Sulawesi
Pulau Labengki, Konawe Utara. Foto : Istimewa

" Pulau Labengki merupakan kawasan Konservasi dengan nama TWA (Taman Wisata Alam) di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta BKSDA Sultra "

KONAWE UTARA.TELISIK.ID - Raja Ampatnya Sulawesi, begitulah kata kebanyakan wisatawan yang pernah berkunjung. Destinasi wilayah ini terdiri dari karang-karang besar yang menjulang di atas Samudera dari berbagai titiknya. Labengki, terletak di Kecamatan Lasolo kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Gugusan pulau karang yang terbagi menjadi Pulau Labengki besar dan kecil bernuansa seperti berada di Raja Ampat.

Jarak tempuh sekitar  4 jam dari Kota Kendari Ibukota Provinsi menuju Konawe Utara, ditambah 30 menit jalur darat menuju penyebrangan dan dilanjutkan menggunakan kapal selama kurang lebih 3 jam akan sampai di Pulau tersebut. Labengki berasal dari bahasa daerah Tolaki "labenggi" yang artinya guci. Dari kejauahan Labengki akan nampak terlihat seperti guci.

Bukan hanya keindahan diatas laut, keindahan bawah lautnya juga begitu banyak dikagumi wisatawan. Berbagai biota laut yang hidup dan masih terjaga kealamianya. Di pulau tersebut  banyak terdapat titik-titik spot penyelaman yang sangat berkelas. Di perairan ini menjadi habitat Spesies Kima atau Kerang Raksasa yang berukuran sekitar 50 centimeter. Hewan langka dan dilindungi ini hidup disela-sela karang dan tercatat sebagai kima terbesar ke dua di dunia. Sehingga Labengki dijadikan sebagai tempat ilmuwan untuk meneliti mengenai konservasi dan penangkaran Kima.

Selain berputar-putar mengelilingi pulau-pulau, menyelam ataupun snorkling, di Labengki juga sangat cocok untuk anda yang hobi mancing. Berbagai jenis ikan bisa didapatkan di sini diantaranya, Barakuda, Kerapu, Tuna Sirip Kuning, Kakap Merah ataupun Ikan Layar.Di kelilingi hamparan  pantai berpasir putih dan rindangnya pohon kelapa, sembari istirahat pengunjung bisa membakar ikan hasil tangkapannya.

Jika merasa jenuh, ada banyak spot terbaik yang bisa dikunjungi ketika berada di Labengki diantaranya, Blue Lagoon Tobelo, Blue Lagoon Poros Kampali, Blue Lagoon Mahumalalang, Teluk Cinta serta Pasir Panjang.

Pulau Labengki merupakan kawasan Konservasi dengan nama TWA (Taman Wisata Alam) di bawah naungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta BKSDA Sultra. Pertama kali di explore oleh tim konservasi kima Toli Toli pada 2012, berawal dari konservasi, kemudian mulai terdengar oleh kalangan penggiat alam. 

Pada 2013 pihak tim konservasi mengajak beberapa kalangan dari media dan pencinta alam untuk survey beberapa lokasi baru. Untuk pertama kali tahun 2014 media dan komunitas jalan-jalan membuat acara pelepasan tahun baru di bawah laut yang dihadiri 60 peserta dari berbagai kalangan. Di tahun yang sama dilanjutkan kegiatan expedisi spot dive oleh pencinta alam Bandung dan berbagai kegiatan lainnya. Alhasil tempat tersebut mulai ramai dibahas di media sosial dan ramai dikunjungi wisatawan lokal sejak tahun 2015 sampai sekarang. 

Untuk sampai ke pulau ini, anda bisa menyewa kapal yang ada di Pelabuhan Bokori, Soropia atau Lasolo, harga kapal berfariatif tergantung besar muatan dan kecepatan kapal. Penginapan, tersdia 3 tipe yang bisa dipilih, diantaranya homestay (rumah warga suku bajo), cottage, dan resort. Masing masing memiliki harga dan fasilitas yang berbeda pula. Harga mulai Rp 250.000/hari sampai Rp 2.700.000/hari. 

Labengki termasuk wisata unggulan pemerintah daerah setempat. Dimana, merupakan bagian dariSegitiga Berlian yang akan mendorong pendapatan ekonomi daerah, selain  Taipa dan Air Panas  Wawolesea.

Segitiga berlian akan terus dikembangan untuk mengakselerasikan pembangunan dengan pemerintah Nasional mengenai target sepuluh juta kunjungan wisatawan manca negara ke Indonesia.

Mengenai hal itu, Konawe Utara juga telah memberikan kontribusi. Pemda juga akan selalu berbenah dan  memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Rehabilitasi rumah warga Bajo untuk menjaga eksistensi serta kenyamanan akan dibuat program "Tinggal Bersama Bajo" dengan melakukan kerja sama dari berbagai pihak. Tempat itu bisa dijadikan  Home Stay  berbayar dengan harga terjangkau 150 ribu per malam. HERNI / SUMARLIN (EDITOR)

Artikel Terkait
Baca Juga