Lika-liku Pembuatan Film La Karambau, Proses Syuting Butuh 3 Tahun

Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Jumat, 24 Februari 2023
0 dilihat
Lika-liku Pembuatan Film La Karambau, Proses Syuting Butuh 3 Tahun
Cuplikan film La Karambau The Hero of Buton yang memperlihatkan tarian khas Buton. Foto: Tangkapan layar teaser film La Karambau

" Film The Hero of Buton La Karambau yang mengangkat unsur kepahlawanan Oputa Yi Koo akan tayang 27 Februari 2023 nanti di bioskop Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Film The Hero of Buton La Karambau yang mengangkat unsur kepahlawanan Oputa Yi Koo akan tayang 27 Februari 2023 nanti di bioskop Kota Kendari.

Menurut sutradara, Seikh Jaelani, film itu membutuhkan jangka waktu 3 tahun dalam pembuatannya, terbagi dari masa pra-produksi hingga pascaproduksi karena kerumitan dan minimnya budget yang disediakan.

"Proses pengerjaannya rumit karena budgetnya yang juga minimalis jadi kami manfaatkan betul dengan membuat konsep filmnya jadi film laga yang lebih modern," ungkap pria yang akrab disapa Alan ASJKG itu, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Film Anime Suzume no Tojimari Siap Tayang di Bioskop

Selain proses pengerjaannya yang rumit karena termasuk sebagai film laga, proses syutingnya juga membutuhkan waktu 8 bulan selagi mempersiapkan koreografi untuk tiap adegan actionnya.

Film itu mengambil lokasi shooting di beberapa wilayah di Kepulauan Buton antara lain, Kota Baubau, Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan dan Buton.

Karena termasuk film action, aktor-aktor yang menjadi talent dalam film itu mengaku memiliki tantangan tersendiri dalam memerankan karakternya, seperti yang disampaikan oleh Ridho Jail via DM Instagram.

"Yang berkesan itu adegan Fightnya yang benar-benar detail dan harus fokus sama ekspresi wajah dan gerakan actionnya, tapi saya sangat suka karena menjadi tantangan tersendiri untuk saya," katanya.

Baik Alan dan Ridho berharap, film tersebut menjadi inspirasi untuk para pemuda daerah Sulawesi Tenggara untuk tetap berkarya dan memproduksi film-film dengan unsur daerah lainnya.

Hal sama disampaikan Manajer Hollywood Square Kendari, Steven yang mengaku ingin lebih banyak lagi sineas muda asal Sulawesi Tenggara yang bisa tayang di bioskop, baik lokal hingga Internasional.

Bioskop tidak selalu menjadi sarana untuk bisnis, tapi bisa juga menjadi penyalur karya-karya para kreator seni perfilman, mau mencoba untuk mendukung dan mendorong karya-karya lokal pekerja seni kreatif di Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, kebanyakan film-film lokal masih didominasi dari Jakarta dan sekitarnya, sedangkan daerah Sulawesi masih terbatas.

"Kalau kami bisa membantu mereka untuk mencoba, bukan tidak mungkin akan ada waktunya akan lahir kreator-kreator seni dalam bidang perfilman nasional dari Sulawesi Tenggara," ungkap Steven.

Film The Hero of Buton La Karambau sendiri berkisah tentang perjalanan La Karambau (La Mbau) yang merantau ke negeri orang, tanpa memberi kabar kepada sang ayah dan sahabatnya.

Baca Juga: Berikut Sinopsis dan Alur Cerita Kembang Api, Film Terbaru Tema Kesehatan Mental

Tiba saatnya, La Mbau memutuskan untuk kembali ke kampung halaman setelah merasa dirinya telah pantas mempersunting kekasih hatinya Wa Simbi, wanita yang menjadi penyemangat hidupnya di kampung orang. Foto Wa Simbi yang diselipkan dalam dompet menjadi sahabatnya untuk mengarungi lautan menuju kampung halaman, Kampung Buton.

Sementara itu, suasana Kampung Buton sedang tidak baik-baik saja, masyarakat mendapat tekanan dari seorang pengusaha, La Viktor yang kontrak kerja samanya sebentar lagi akan berakhir.

Sudah lebih 20 tahun La Viktor menjalankan bisnisnya di Kampung Buton. Namun, selama 5 tahun terakhir La Viktor menjalankan bisnisnya dengan cara-cara ilegal, kekerasan dan teror di masyarakat. Langkah itu didukung anak buah dan premannya. (A)

Penulis: Ahmad Badaruddin 

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga