Petani Cabai di Kendari Gagal Panen Akibat Hujan Berkepanjangan
Siti Nabila, telisik indonesia
Rabu, 22 Mei 2024
0 dilihat
Cabai rawit yang mulai rusak dan membusuk di perkebunan cabai di Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Foto: Nabila/Telisik
" Akibat cuaca buruk berupa hujan deras yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, sejumlah petani sayuran cabai di Kecamatan Poasia, Kota Kendari mengeluh, karena gagal panen "
KENDARI, TELISIK.ID - Akibat cuaca buruk berupa hujan deras yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, sejumlah petani sayuran cabai di Kecamatan Poasia, Kota Kendari mengeluh, karena gagal panen.
Umar (56), salah satu petani cabai mengaku bahwa sejak cuaca buruk banyak kendala yang dihadapi sehingga tanamannya mengalami kerusakan.
"Jadi setiap hujan lebat pasti ada masalah sama tanaman ku, salah satunya lahan sering terendam air dan hama. Akibatnya tanaman banyak yang rusak dan mati muda," katanya, Rabu (22/5/2024).
Baca Juga: Warga Kampus UHO Kendari Hebohkan Seorang Pria Tak Dikenal Pancing Keributan
Selain itu, kata dia, saat ini harga pupuk dan obat-obatan yang masih mahal juga berdampak bagi usaha pertanian. Alhasil, petani merugi jika sudah diberikan pupuk kemudian hujan hingga hasil panen tidak maksimal.
"Sebagai petani hanya bisa memberikan yang terbaik untuk tanaman, tapi persoalan hujan tidak ada yang bisa cegah selain yang maha kuasa," ujarnya.
Hingga kini para petani hanya bisa berdoa agar cuaca segera normal sampai tanaman mereka siap untuk dipanen, sehingga mereka bisa menjual hasil tani mereka dengan harga yang sesuai.
Sementara itu adanya gagal panen juga berpengaruh terhadap harga pasar, maka tak heran keluhan datang dari berbagai lapisan masyarakat.
Maryam (40) seorang pedagang pasar Anduonohu mengungkapkan, tidak sedikit pengunjung pasar yang berusaha menawar dagangannya.
"Biasa kalau ada yang menawar saya kadang kaget, karena kalau saya kasih nanti modalnya tidak sampai," keluh Maryam.
Baca Juga: Polda Sulawesi Tenggara Resmikan Kantor Unit Satwa Hibah Pemkot Kendari
Kendati demikian, Maryam mengaku tetap sabar menghadapi pembeli. Ia hanya bisa memberikan penjelasan bahwa harga cabai sedang melonjak, sehingga bahan pangan itu tak bisa ditawar dengan harga lebih murah.
Dilain sisi keluhan juga datang dari para pembeli pasar Anduonohu, salah satunya ialah Risma (34). Ia mengatakan, cuaca yang berubah-ubah berpengaruh sama belanja bulanannya terutama untuk bahan masakan.
"Sebenarnya tidak boleh mengeluh tapi harga lombok di pasar suka berubah-ubah akibat cuaca, kadang naik kadang turun, syukur kalau turun tapi kalau naik kadang bingung sendiri," ucapnya. (A)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS