Manggarai Masuk 3 Kabupaten di NTT yang Optimis Penurunan Stunting di Bawah 10 Persen

Berto Davids, telisik indonesia
Rabu, 06 Juli 2022
0 dilihat
Manggarai Masuk 3 Kabupaten di NTT yang Optimis Penurunan Stunting di Bawah 10 Persen
Bupati Manggarai, Heribertus Nabit berkomitmen untuk menargetkan penurunan stunting di bawah 10 persen dengan melibatakan semua pihak. Foto: Ist

" Kabupaten Manggarai termasuk salah satu dari tiga Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang optimis target penurunan angka stuntingnya di bawah 10 persen "

KUPANG, TELISIK.ID - Kabupaten Manggarai termasuk salah satu dari tiga Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang optimis target penurunan angka stuntingnya di bawah 10 persen.

Plt. Bappelitbangda, Johanna L. Lisapally dalam keterangannya menjelaskan bahwa target dari penurunan stunting rata-rata kabupaten/kota adalah 10 persen.

Tapi Kabupaten yang optimis penurunan stunting berada dibawah 10 persen yaitu Kabupaten Ngada sebesar 9,78 persen dan Kabupaten Manggarai sebasar 7,5 persen serta Kabupaten Sikka sebesar 0 persen.

Johanna menjelaskan hasil operasi timbang yang dilaksanakan pada Februari 2022 mencapai 414.362 bayi/balita dari target 548.294 sasaran bayi/balita dengan 91.032 bayi/balita dengan kondisi stunting dan 133.887 bayi/balita belum terpantau kondisi gizinya.

Memang, kata dia, dari 2019-2021 angka stunting di Provinsi NTT mengalami penurunan yaitu pada 2019 sebesar 30 persen, 2020 sebesar 24,2 persen, 2021 sebesar 20,9 persen dan 2022 hasil operasi timbang per Februari sebesar 22 persen.

"Selanjutnya aksi sampai dengan akhir tahun 2022 yaitu penurunan stunting melalui pencegahan difokuskan pada Baduta Stunting (0-23 bulan), penanganan difokuskan pada Balita Stunting (24-59 bulan) hasil timbang 2022 serta pada Agustus 2022 akan dilakukan penimbangan kembali" jelas Johana, Rabu (6/7/2022).

Sementara itu, Bupati Manggarai, Heribertus Nabit mengatakan bahwa pihaknya sudah pernah menggelar kegiatan rembuk stunting untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antar perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga: Tahun Pimpin Kolaka Utara, Nur Rahman-Abbas Klaim Bangun Jalan Sepanjang 71.34 Kilometer

Kegiatan rembuk stunting ini, kata Bupati Nabit, juga dilaksanakan agar terlaksananya konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan.

"Rembuk itu merupakan satu hal yang penting dalam rangka percepatan pencegahan dan penanganan stunting karena stunting bukan isu yang baru lagi, sehingga semua pihak berperan penting dalam menyelesaikan masalah ini" tuturnya.

"Semua percepatan dan kemajuan itu bisa terjadi kalau kita bergerak bersama. Stunting secara makro dihubungkan dengan sebuah isu besar yakni bonus demografi" tuturnya lagi.

Dari keterangan bupati, kasus stunting di Manggarai sebenarnya sudah menunjukkan adanya penurunan. Hal itu terlihat dari data pada Agustus 2021 yang mengalami penurunan ke 18,9 persen jika dibandingkan dengan pada Februari 2021 yang mencapai 21,6 persen.

Jika target nasional untuk penanganan stunting ialah 14 persen pada 2024, sebut dia, maka untuk Manggarai, targetnya ialah di bawah 10 persen.

"Di bawah 10 persen itu memang target kita. Penting memberikan target, supaya bekerja keras. Tercapai atau tidak, belum tentu, tergantung kerja dan koordinasi yang dilakukan," ujar Bupati yang pernah meraih penghargaan Cakada terbaik versi PDIP itu.

Menanggapi itu Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengatakan bahwa dalam menangani stunting serta kematian ibu dan bayi harus didahului dengan cinta, mencintai sesama manusia dan mengasihi sebagai bentuk hubungan kita dengan antar sesama manusia maupun Tuhan sebagai sang pencipta.

"Intinya memanusiakan manusia," tegas Gubernur NTT VBL.

Saat ini sekitar 91.032 anak NTT masuk dalam kategori stunting dan memerlukan perhatian pemerintah untuk menemukan kembali hidup yang berkualitas sebagai manusia.

Baca Juga: Dua Hari Berjalan, Transaksi Pasar Murah di Konawe Capai Ratusan Juta

Karena itu para bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota harus mampu mempercepat penurunan angka stunting serta angka kematian ibu dan bayi.

"Bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota harus mampu mempercepat penurunan angka stunting serta angka kematian ibu dan bayi, target yang sudah direncanakan harus serapi mungkin dan dapat tercapai untuk itu perlu ada terobosan/inovasi yang dilakukan," tegasnya.

Ia pun mengarahkan agar target yang dicapai harus bisa dijelaskan dengan didukung dengan dokumentasi kegiatan penanganan stunting serta kematian ibu dan bayi di lapangan. (A)

Penulis: Berto Davids

Editor: Musdar

Baca Juga