Mediasi Tuntas, Pergantian Ketua DPRD Muna Tetap Berlanjut

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 12 Mei 2022
0 dilihat
Mediasi Tuntas, Pergantian Ketua DPRD Muna Tetap Berlanjut
Ketua DPD Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati. Foto : Ist.

" Perintah DPP Partai Hanura untuk melakukan mediasi terkait polemik pergantian Ketua DPRD Muna, La Saemuna telah dilaksanakan "

MUNA, TELISIK.ID - Perintah DPP Partai Hanura untuk melakukan mediasi terkait polemik pergantian Ketua DPRD Muna, La Saemuna telah dilaksanakan DPD Hanura Sulawesi Tenggara, Kamis (12/5/2022).

Ketua DPD Hanura Sulawesi Tenggara, Wa Ode Nurhayati (WON) menerangkan, mediasi dilakukan secara terbuka yang disaksikan DPD, DPC dan PAC. Nah, setelah itu, ia bersama Saemuna dan Irwan duduk bersama.

Subtansi dari pembahasan, Saemuna ngotot tidak mau digantikan oleh Irwan. WON pun dengan tegas menyampaikan ke Saemuna agar melakukan segala upaya yang dibenarkan dalam AD/ART partai, namun keputusan DPP sudah final dan harus dijalankan.

"DPD dan DPC tegak lurus dengan keputusan DPP. Walau pun Saemuna ngotot tidak mau, pergantian harus tetap berlanjut," tegas WON.

Dalam mediasi itu pula, Saemuna dan Irwan masing-masing membawa PAC. Dari 22 PAC, setelah dilakukan verifikasi, ternyata yang mendukung Saemuna hanya 4 PAC, sedangkan Irwan 10 PAC.

"8 PAC gugur, karena memberikan dukungan ganda," sebutnya.

Baca Juga: Siap Daftar dan Verifikasi Parpol Peserta Pemilu, Gede Pasek Apresiasi PKN Sultra

Mantan anggota DPR RI itu menerangkan, mediasi yang telah dilakukan, tidak akan mempengaruhi keputusan DPP Nomor 003/B.4/DPP Hanura/I/2022 tertanggal 31 Januari 2022 tentang pengangkatan Irwan sebagai Ketua DPRD Muna menggantikan Saemuna. Karena itu, apa yang menjadi hasil mediasi akan ditembuskan ke DPP.

"Karena DPP yang memerintahkan untuk mediasi, maka kami di DPD akan bersurat secara resmi di DPP dan DPRD Muna," terangnya.

Wanita kelahiran Wakatobi itu menegaskan, polemik pergantian ketua DPRD itu sudah berakhir. Karenanya, ia berharap Wakil Ketua DPRD Muna, Muhamad Natsir Ido untuk memproses surat pergantian itu. Jangan lagi menunggu arahan dari Saemuna. Karena, partai Hanura bukan milik Saemuna.

"Bukan saya mengajari. Bila Pak Natsir seorang organisator, harusnya paham. Keputusan DPP itu final, apalagi diperkuat dengan surat Mahkamah Partai yang menyebutkan pergantian itu sesuai AD/ART dan kewenangan DPC," ucapnya.

Toh, bila ada polemik di internal biarkan bergulir, tetapi proses tetap berlanjut. Bila nantinya Saemuna menang, tidak ada masalah, tinggal dilantik kembali.

Baca Juga: Pimcab PKN Sulawesi Tenggara Optimis Menangkan Pemilu di Bawah Komando Umar Samiun

"Intinya, proses jangan mati bola di Pak Natsir. Karena, aturan main semua partai berlaku di seluruh Indonesia," ungkapnya.

WON mengaku kasihan dengan Saemuna yang telah diperalat. Apa yang diajarkan untuk mengganjal pergantian, semuanya mengalami kebuntuan. Ia menyarankan, lebih baik Saemuna istirahat.

Bila ada yang mau diwariskan, tinggal dibicarakan ke Irwan. Ibarat anak dan orang tua. Bila, Irwan tidak dengar apa yang menjadi keinginannya, tinggal disampaikan ke DPD untuk dimediasi.

"Pak Saemuna ini tidak "dibuang". Beliau masih punya hak sebagai kader," ujarnya. (C)

Reporter: Sunaryo

Editor: Kardin

Baca Juga