Mengenal Kapusu Nosu, Kuliner Pengganti Nasi Masyarakat Buton

Sofi Insan Wardani, telisik indonesia
Sabtu, 01 Juli 2023
0 dilihat
Mengenal Kapusu Nosu, Kuliner Pengganti Nasi Masyarakat Buton
Kapusu Nosu, kuliner khas masyarakat Buton, yang biasa dijadikan pengganti nasi. Foto: Disbudpar Buton

" Kapusu Nosu adalah salah satu makanan khas yang cukup populer di masyarakat Buton, tak terkecuali Buton Selatan "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Di tengah tren gaya hidup sehat dan beragamnya pilihan makanan, masyarakat Busoa Buton Selatan menawarkan alternatif menarik bagi pecinta kuliner dengan menjadikan Kapusu Nosu sebagai pengganti nasi.

Kapusu Nosu adalah salah satu makanan khas yang cukup populer di masyarakat Buton, tak terkecuali Buton Selatan. Adapun bahan utama makanan ini berupa jagung tua.

Secara teknis, pembuatan Kapusu Nosu tidaklah sulit karena bahan dasarnya mudah didapatkan.

"Cara buatnya sederhana cukup sediakan saja jagung tua, santan kelapa, dan garam. Untuk cara pembuatannya jagungnya direbus dulu, kemudian ditumbuk dan dicampurkan santan, kalau sudah kental tinggal disajikan saja," ucap Farida, salah seorang warga Kelurahan Busoa Buton Selatan yang menjadikan Kapusu Nosu sebagai makanan pengganti nasi.

Baca Juga: Keindahan Muara Lakologou Baubau Dikelilingi Mangrove dan Pohon Nipah

Baca Juga: Menjelajah Kaoe Oe, Mata Air Tersembunyi di Sudut Pulau Muna

Dilansir dari laman ketiknews.id, kuliner satu ini sekilas terlihat seperti bubur jagung, namun rasa khas dari Kapusu Nosu memberi sensasi berbeda ketika hendak disantap, hal tersebut dikarenakan rasa asin yang dibaluri dengan gurihnya santan memberikan rasa yang begitu khas dan lezat.

"Kapusu Nosu ini enak dimakan dengan ikan asin, kaholeo, atau bisa juga makan dengan ikan dole. Dan memang harus makan dengan ikan, karena kalau hanya makan ini seperti kurang lengkap," ujar La Idi, salah seorang penikmat Kapusu Nosu.

Sebagian masyarakat di kepulauan Buton menjadikan kuliner khas ini bagian yang tak pernah absen terlebih lagi pada acara-acara besar seperti perayaan festival, upacara adat, dan acara tradisional masyarakat Buton. (B)

Penulis: Sofi Insan Wardani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga