Mengenal Posipo, Tradisi Adat Buton bagi Istri yang Baru Pertama Hamil
Elfinasari, telisik indonesia
Sabtu, 20 September 2025
0 dilihat
Tradisi Posipo bagi istri yang baru pertama hamil masih dipertahankan oleh masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara. Foto: Elfinasari/telisik
" Posipo merupakan tradisi adat bagi masyarakat Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan ketika seorang perempuan pertama kali hamil, biasanya pada usia kandungan 7 hingga 8 bulan "

BAUBAU, TELISIK.ID – Posipo merupakan tradisi adat bagi masyarakat Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan ketika seorang perempuan pertama kali hamil, biasanya pada usia kandungan 7 hingga 8 bulan.
Budayawan Buton, Imran Kudus Ba’abud, menjelaskan bahwa istilah ‘Posipo’ berasal dari kata ‘sipo’ yang berarti menyuap. Tradisi ini sudah ada sejak sebelum masa Kesultanan Buton, sekitar tahun 1600-an.
“Posipo merupakan ungkapan syukur keluarga yang baru akan dikaruniai anak. Karena luar biasa kebahagiaan itu, maka keluarga perlu memanjatkan doa bersama,” ungkap Imran kepada telisik.id, Sabtu (20/9/2025).
Dalam pelaksanaannya, keluarga besar berkumpul dan dipimpin oleh seorang bhisa atau dukun beranak.
Baca Juga: Batu Buti Baubau, Surga Tersembunyi Disebut Mirip Raja Ampat dan Labuan Bajo
"Dulu, ketika belum ada dokter, bhisa menjadi sosok yang membantu ibu hamil hingga melahirkan," katanya.
Pada prosesi posipo, makanan berupa haroa, sajian khas Buton, dicubit sedikit lalu disuapkan kepada ibu hamil oleh para perempuan yang sudah menikah.
Selain itu, keluarga juga memberikan sejumlah uang untuk membantu biaya persalinan maupun pasca melahirkan.
Wa Ode Rumian Muhsiana, orang tua yang mendampingi putrinya menjalani posipo, menuturkan bahwa tradisi ini telah dilaksanakan turun-temurun dalam keluarga suku Buton.
“Sehari sebelumnya ibu hamil dimandikan oleh seorang ina yang paham ritual ini. Malam harinya dilaksanakan haroa sumanga yang dipimpin oleh laki-laki. Paginya, doa kembali dipimpin bhisa sebelum prosesi suap-suapan,” jelasnya.
Sementara itu, Febrianti Nursaqinah, sang wanita yang diposipo, menambahkan bahwa prosesi ini juga disertai doa agar rezeki keluarga semakin lancar.
Baca Juga: Hutan Pinus Samparona, Primadona Wisata Alam di Baubau
"Saat salam, biasanya diberikan amplop termasuk orang tua dan mertua," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk isi talang, ini terdapat aturan yaitu diputar kanan dahulu oleh bhisa sebelum dimakan. Isiannya juga diberi haroa yang manis-manis agar sang wanita memiliki keturunan yang baik.
"Bhisa juga ini menawarkan pijatan, tapi saya belum mau diurut, itu tergantung kepercayaan masing-masing,” ujarnya.
Hingga kini, meski sebagian masyarakat lebih memilih layanan kesehatan modern, tradisi posipo masih tetap dijaga oleh masyarakat Buton sebagai warisan leluhur, simbol rasa syukur, doa, serta dukungan bagi ibu yang baru pertama kali hamil. (A)
Penulis: Elfinasari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS