" Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara telah mengumumkan bahwa salah satu even spektakuler, Festival Selat Tiworo di Muna Barat, bakal digelar Oktober 2024 mendatang "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara telah mengumumkan bahwa salah satu even spektakuler, Festival Selat Tiworo di Muna Barat, bakal digelar Oktober 2024 mendatang.
Even ini sebagai bagian dari upaya promosi keindahan alam laut dan pesona wisata Selat Tiworo, yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
Dalam momentum kebangkitan kembali Sulawesi Tenggara sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, Selat Tiworo di Muna Barat masuk sebagai objek wisata unggulan yang disebut sebagai Island Wonder.
Hal ini diungkapkan oleh Sri Halinarti, Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Tenggara. Ia menuturkan bahwa Selat Tiworo merupakan salah satu penyangga destinasi wisata Wakatobi dalam program Bio One Wakatobi yang melibatkan tujuh objek wisata di Sulawesi Tenggara.
"Ini menjadi perhatian pemerintah provinsi dan Kementerian Pariwisata. Selat Tiworo telah masuk program Kementerian Pariwisata, dan kami berharap nantinya dapat menjadi desa wisata yang dipublikasikan secara luas oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara," ungkap Sri Halinarti.
Desa wisata menjadi program prioritas dalam pemulihan sektor pariwisata saat ini. Menurut Sri Halinarti, desa wisata di Sulawesi Tenggara mampu bersaing di skala nasional dan bahkan masuk dalam 50 besar destinasi wisata pada tahun 2022.
Prestasi ini bertepatan dengan peringatan ulang tahun Sulawesi Tenggara yang ke-58, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pariwisata di daerah tersebut.
"Program KEN (Kampanye Ekonomi Nasional) ini bertujuan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tenggara, khususnya di Muna Barat," lanjutnya.
Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan potensi lokal dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan setempat.
Beberapa objek wisata yang termasuk dalam Island Wonder di Sulawesi Tenggara antara lain Keraton Wolio di Baubau, Pulau Anoa di Padamara Kolaka, Pantai Toronipa di Konawe, Labengki di Konawe Utara, Liangkabori, Kawasan Masalili di Muna, Kepulauan Selat Tiworo di Muna Barat, Matarombeo di Wawolesia Konawe Utara, dan Rawa Aopa di Konawe Selatan.
"Jadi masyarakat Muna Barat tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak diperhatikan, sebab Selat Tiworo masuk dalam Island Wonder dari KSPN Wakatobi," tegas Sri Halinarti.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Muna Barat, Dr. Bahri, menyampaikan bahwa sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Selat Tiworo sebagai penyangga kawasan wisata Wakatobi harus dimasukkan dalam perencanaan pembangunan.
"Selain wilayah darat, daerah pesisir juga harus diperhatikan dalam rencana pembangunan," ujarnya.
Dr. Bahri menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat penting untuk dikembangkan di Muna Barat. Menurutnya, banyak potensi wisata yang dimiliki Muna Barat, baik wisata alam maupun wisata budaya, yang memiliki keunggulan masing-masing.
Beberapa destinasi wisata alam di Muna Barat antara lain Pulau Indo, Pulau Gala Kecil, Permandian Matakidi, dan Permandian Wakante. Sementara potensi wisata budaya mencakup Benteng Tiworo, perkelahian kuda, modero, tari linda, dan silat manca.
"Saatnya kita membangun pariwisata karena dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian kebudayaan," lanjut Dr. Bahri.
Tidak hanya pemerintah yang antusias dengan even ini, masyarakat dan pelaku usaha juga merasakan dampak positif dari peningkatan kunjungan wisatawan. La Salim, seorang pelaku UMKM yang menjual siomay dan minuman pada acara sebelumnya, mengaku meraup untung hingga jutaan rupiah dalam sehari.
"Penjualan sangat meningkat saat even berlangsung. Ini sangat membantu perekonomian kami," ungkap La Salim pada Telisik.id.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili, menyatakan bahwa pada tahun 2024 target kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tenggara adalah 16,8 juta per tahun. Angka ini menjadi momentum yang tepat untuk mendorong sektor pariwisata di daerah ini.
"Kami berharap pergerakan wisatawan nusantara bukan hanya sekedar datang berwisata, tetapi juga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Belli Harli Tombili juga mengumumkan bahwa pada tahun 2024, pihaknya meluncurkan 57 even, yang terdiri dari 8 even provinsi, 46 even kabupaten/kota, dan 3 even swasta dan masyarakat.
"Meskipun jumlah even mengalami penurunan dari 71 even pada tahun sebelumnya, kami berharap kualitas even dapat meningkat," tambahnya.
Seorang warga Muna Barat, Waode Nisa, mengungkapkan kegembiraannya menyambut even ini. "Kami sangat menantikan momen ini dan berharap dapat mempromosikan kampung kami kepada wisatawan," ujarnya saat dihubungi Telisik.id.
Even Selat Tiworo di Muna Barat ini tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata, tetapi juga diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor pariwisata.
Pemerintah dan masyarakat Muna Barat berkomitmen untuk menyukseskan even ini dan menjadikan Selat Tiworo sebagai destinasi wisata unggulan di Sulawesi Tenggara. (A-Adv)