Meski Hanya Staf, Adik Kandung Menkominfo Diduga Seenaknya Pakai Fasilitas Bakti ke Luar Negeri

Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 28 Januari 2023
0 dilihat
Meski Hanya Staf, Adik Kandung Menkominfo Diduga Seenaknya Pakai Fasilitas Bakti ke Luar Negeri
Adik kandung Menkominfo, Leksi Plate diduga seenaknya pakai fasilitas bakti ke luar negeri tanpa tujuan jelas. Padahal ia hanya sebagai staf. Foto: Ist.

" Kejaksaan Agung memeriksa adik kandung Menkominfo, Leksi Plate dalam kasus dugaan korupsi tower base transceiver station (BTS) oleh Bakti Kominfo periode tahun 2020-2022 pada Kamis (26/1/2023) "

KUPANG, TELISIK.ID - Kejaksaan Agung memeriksa adik kandung Menkominfo, Leksi Plate dalam kasus dugaan korupsi tower base transceiver station (BTS) oleh Bakti Kominfo periode tahun 2020-2022 pada Kamis (26/1/2023).

Adik kandung Menteri Johhny Plate ini diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memperkuat pembuktian kasus dugaan korupsi pembangunan BTS.

Selain sebagai adik kandung, pemilik nama lengkap Gregorius Alex Plate ini juga disebut-sebut sebagai kerabat dekat sekaligus staf khusus Menkominfo, Johnny G Plate pada tahun 2020.

Penyidik menduga Alex Plate seenaknya menerima sejumlah fasilitas dari Bakti. Salah satunya, Alex Plate beberapa kali berpergian keluar negeri dengan fasilitas dari Bakti tanpa tujuan jelas.

Baca Juga: Sampah Berbau Resahkan Masyarakat

Disebutkan, Alex Plate tidak memiliki jabatan apapun di Bakti maupun di Kemenkominfo. Ia juga bukan bagian dari pihak swasta yang mengikuti proses lelang tender pengadaan infrastruktur BTS Ini.

"Si Leksi ini ke mana-mana mendapatkan fasilitas dari Bakti dengan seenaknya. Beberapa kali dia pergi ke luar negeri tanpa tujuan jelas" kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kuntadi dalam keterangan yang diperoleh Telisik.id, Sabtu (28/1/2023) malam.

Kuntadi mengatakan, penyidik masih mendalami apakah fasilitas yang diperoleh adik kandung Menkominfo itu betul dari Bakti. Penyidik juga mendalami apakah itu bentuk dari cuci uang atau tidak.

Sehari sebelumnya, tim penyidik Kejaksaan Agung memeriksa staf ahli Johnny G Plate, Rosarita Niken Widiastuti sebagai saksi pada Rabu (25/1/2023). Rosarita diperiksa bersama dua orang dari pemerintahan yakni Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah, Danny Januar dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pengerapan.

Sementara itu Kejagung, ST Burhanudin mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menetapkan Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Rabu (4/1/2023) lalu. Anang juga disebut berperan merekayasa pengadaan proyek pembangunan BTS di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

Rekayasa itu dilakukan sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.

Sebelumnya juga peneliti demokrasi, Marsel Nagus Ahang mendesak Kejagung untuk segera melakukan proses penyelidikan terhadap Menkominfo atas dugaan tindak pidana proyek internet Bakti proyek yang hanya meghabiskan anggaran negara.

"Saya mendesak Kejagung agar memeriksa Menkemkominfo atas dugaan tindak pidana proyek bakti yang dinilai hanya menghabiskan uang negara," ujarnya kepada Telisik.id.

Ahang menilai proyek Bakti dari Kominfo Indonesia bukanya membantu masyarakat melaikan menyusahkan masyarakat karena ada beberapa daerah yang dulunya ada jaringan, tetapi setelah dibangun tower dari Bakti sinyalnya hilang.

"Banyak masyarakat yang mengeluh soal jaringan untuk itu harus periksa semua orang yang terlibat dalam proyek tersebut," tegasnya.

Baca Juga: KASN Beri Ruang Pemkab Muna Laksanakan Lelang Jabatan

Marsel Nagus Ahang yang juga berprofesi pengacara tersebut berharap agar Kejagung harus serius untuk melakukan penyelidikan terhada Johhny Plate apalagi proyek tersebut menelan dana yang cukup besar.

Dirinya menyampaikan seharus Menteri Kominfo Jhoni Plate yang asalnya dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur memberikan yang terbaik untuk daerahnya.

"ANBK dari adik-adik kita di SD atau SMP itu terpaksa ada yang naik gunung dan harus jalan kaki pulahan kilo hanya untuk mandapatkan jaringan," ujarnya.

Lebih baik mundur saja kalau tidak bisa memberikan yang terbaik untuk daerah asal terutama di Reok yang merupakan kampung dari Menteri Kabinet Indonesia Bersatu itu. (B)

Penulis: Berto Davids

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga