MUNA, TELISIK.ID - Meskipun telah memiliki Rumah Sakit (RS) sendiri, warga Muna Barat (Mubar) yang sakit masih banyak yang dirujuk ke RS Raha. Hal tersebut didasari, minimnya peralatan dan tenaga medis.
Akan tetapi ada yang disayangkan, ketika proses rujukan tidak sesuai prosedur. Petugas medis RS Raha pun mengeluhkan hal tersebut. Kenapa? Karena rata-rata pasien asal Mubar yang masuk, tak mengantongi surat rujukan. Pasien datang hanya diantar menggunakan ambulance, tanpa didampingi perawat. Setelah tiba di Unit Gawat Darurat (UGD), pasien ditinggal.
"Ketika ada pasien rujukan yang masuk di UGD, mau tidak mau kita lakukan tindakan. Tapi, kami bingung cari tahu diagnosa penyakitnya, karena tidak ada surat rujukan. Ketika tanya keluarga pasien, mereka tak tahu juga, karena hanya dipinjamkan mobil ambulance untuk diantar ke RS," ungkap Abdul Sukur, petugas UGD.
Kejadian pasien asal Mubar yang dirujuk tanpa surat rujukan sudah berulang kali terjadi. Tiga hari lalu, ada salah seorang pasien dengan gejala mirip mengidap virus COVID-19. Petugas UGD bingung mau melakukan tindakan apa. Pasalnya, tidak ada diagnosa awal dan tidak didampingi perawat saat dirujuk. Pasien datang sudah terinfus.