Minat Baca Merosot, Lapak Baca Komunitas Binaan OJK Sepi

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Minggu, 21 November 2021
0 dilihat
Minat Baca Merosot, Lapak Baca Komunitas Binaan OJK Sepi
Pengunjung lapak baca, komunitas binaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Komunitas Learning Center tampak sepi. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik

" Merosotnya minat baca generasi muda saat ini, semakin mengkhawatirkan. Permasalahan tersebut mendorong komunitas binaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Komunitas Learning Center, mengadakan kegiatan lapak baca dengan tema 'generasi milenial gemar literasi keuangan "

KENDARI, TELISIK.ID - Merosotnya minat baca generasi muda saat ini, semakin mengkhawatirkan. Permasalahan tersebut mendorong komunitas binaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra), yakni Komunitas Learning Center, mengadakan kegiatan lapak baca dengan tema 'generasi milenial gemar literasi keuangan'.

Ketua panitia lapak baca, Rizqi Fajar Firmansyah mengatakan, kegiatan dilakukan di Kolam Retensi Boulevard, karena tempat tersebut cukup ramai terutama pada hari libur seperti hari ni.

"Kami menyediakan beberapa buku atau beberapa reward untuk para pengunjung atau masyarakat yang bisa menjelaskan mengenai buku apa saja yang mereka baca dan tentunya buku-buku yang ada di sini semua mengenai OJK dan juga tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi ataupun untuk orang-orang sekitar mereka," jelasnya.

Baca Juga: Asuransi, Benteng Terakhir Para Relawan COVID-19

Rizqi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan yang pertama kalinya mereka lakukan.

"Untuk lapak baca selanjutnya, kami masih mendiskusikan lokasinya, bisa jadi di tempat-tempat umum yang lainnya di mana kita melihat kondisi di sekitarnya apakah banyak orang yang datang, supaya lapak baca ini juga dapat menarik minat masyarakat untuk membaca," tambahnya.

Salah seorang pengunjung, Ardianto dengan lugas mengatakan bahwa minat baca, terutama pada generasi muda semakin merosot.

"Bisa dibilang sekarang itu hanya nol koma sekian persen anak muda yang masih mau membaca buku, semuanya sibuk dengan smartphone masing-masing. Syukur-syukur itu kalau mereka baca yang adaji manfaatnya, jarang sekali sekarang yang sepert itu," ujar mahasiswa UHO tersebut saat berkunjung di lapak baca.

Pengunjung lainnya, Agung Putra mengatakan, tidak dapat dipungkiri media teknologi yang semakin hari semakin canggih, mampu mengikis sedikit demi sedikit minat baca.

"Sebenarnya menurut saya pribadi, bukan hanya anak muda milenial yang semakin hari semakin malas berhadapan dengan buku-buku, apa lagi buku-buku yang bisa dibilang berat dalam hal pembahasan," jelasnya.

Baca Juga: Akibat Mobil Antrian BBM, Pedagang Kaki Lima Dirugikan

"Saya pribadipun terkadang berpikir seperti misalnya, ah adaji di google ini, kenapa saya mau repot-repot pergi lagi cari di buku. Tapi sebenarnya pikiran-pikiran seperti itu yang bisa saja membuat kita semakin terbiasa untuk tidak bersentuhan langsung dengan buku," tambahnya.

Sementara itu, dari pantauan Telisik.id, pengunjung lapak baca tersebut tampak sepi. Hal tersebut menunjukkan kurangnya minat baca masyarakat terkhusus di Kota Kendari.

Untuk diketahui, buku yang disediakan sekitar 89 buku, yang mana buku-bukunya terkait perlindungan konsumen sektor jasa keuangan, kemudian ada tata cara menabung bagi masyarakat dan ada juga bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dan masih banyak lagi yang terkait dengan bagaimana cara meningkatkan literasi keuangan di Sultra. (A)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga