Museum Sultra Ramai Pengunjung tapi Minim SDM dan Fasilitas Pendukung
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 07 Februari 2025
0 dilihat
Museum Provinsi Sulawesi Tenggara di J.l Abunawas, Kelurahan Bende, Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas demi memenuhi kebutuhan pengunjung "
![](data:image/png;base64,R0lGODlhAQABAAD/ACwAAAAAAQABAAACADs=)
KENDARI, TELISIK.ID – Museum Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas demi memenuhi kebutuhan pengunjung.
Walaupun telah dilakukan beberapa pembenahan di lingkungan museum, fasilitas yang ada masih perlu perbaikan untuk kenyamanan pengunjung.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara, Laudin, tak menampik bahwa masih banyak perbaikan yang diperlukan, terutama dalam aspek taman dan fasilitas rekreasi, agar lebih nyaman bagi pengunjung.
Rehabilitasi berbagai fasilitas sudah dilakukan pada tahun 2024, di antaranya ruang penyimpanan (storage) dan ruang administrasi.
Koleksi-koleksi yang sebelumnya ada di ruang penyimpanan dipindahkan ke ruang pameran tetap untuk ditata ulang. Proses pemindahan dan penataan koleksi ini masih berlanjut, dengan petugas bekerja keras untuk memastikan koleksi tersusun rapi.
Baca Juga: KPU Sultra Resmi Tetapkan Pasangan Terpilih Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2025-2030
“Sebenarnya, museum ini masih minim fasilitas, terutama untuk anak-anak TK, PAUD, dan penyandang disabilitas. Museum seharusnya menyediakan tempat bermain, seperti ayunan atau perosotan, agar mereka betah berkunjung,” ujar Laudin, Jumat (7/2/2025).
Saat ini, museum belum memiliki fasilitas bermain yang cocok untuk anak-anak, dan taman luar juga masih membutuhkan perawatan.
Fasilitas aksesibilitas untuk penyandang disabilitas juga belum optimal, terutama pada area tangga di lantai dua yang tidak dapat diakses oleh kursi roda.
Museum Sulawesi Tenggara sering kedatangan banyak pengunjung, dengan rata-rata pengunjung mencapai 200 hingga 500 orang per hari, baik dari Kota Kendari maupun luar daerah seperti Kolaka, Konawe, dan sekitarnya.
Pada akhir pekan dan hari libur, kata Laudin, museum membutuhkan lebih banyak tenaga pemandu untuk memastikan pengalaman maksimal bagi pengunjung. Saat ini, museum memiliki 8 orang pemandu yang siap memberikan penjelasan kepada pengunjung.
Selain kebutuhan pemandu, Laudin juga berharap dilakukan perbaikan fasilitas luar ruangan, termasuk mempercantik taman agar lebih asri dan nyaman.
Museum Sulawesi Tenggara memiliki lebih dari 5.000 benda koleksi yang mencakup bidang biologi, arkeologi, etnografi, seni, dan teknologi. Koleksi ini perlu diperbaharui secara berkala untuk mencegah kebosanan pengunjung, dengan koleksi dirotasi setiap lima tahun.
Terkait perawatan koleksi, Laudin menjelaskan bahwa benda-benda yang dipajang di dalam maupun di luar ruangan memerlukan pemeliharaan rutin.
Pada 2024, Museum Sultra mengalokasikan anggaran untuk perawatan koleksi sebanyak empat kali dalam setahun, dengan perawatan setiap tiga bulan.
Beberapa koleksi yang berada di luar ruangan, seperti mobil antik dan tulang ikan paus, juga memerlukan perhatian khusus untuk menghindari kerusakan akibat cuaca dan debu.
Laudin mengusulkan agar koleksi-koleksi tersebut dilindungi dengan kaca untuk mengurangi dampak debu dan kerusakan.
Selain perawatan fisik koleksi, Laudin pun berharap adanya peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung kegiatan museum.
Tenaga pemandu dan konservator harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk memberikan penjelasan yang akurat dan merawat koleksi dengan baik.
Beberapa tenaga edukator telah dikirim untuk mendapatkan sertifikat sebagai edukator museum dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung.
Baca Juga: DPRD Sultra Ikut Geram dan Segera Inspeksi Pencemaran Lingkungan di Kabaena
Laudin berharap Museum Sultra dapat terus berkembang menjadi tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai media pendidikan, tetapi juga sebagai destinasi rekreasi yang menarik bagi masyarakat.
Ia ingin museum ini menjadi miniatur dari Sulawesi Tenggara, sehingga pengunjung dapat mempelajari kebudayaan dan sejarah daerah ini tanpa harus pergi ke berbagai lokasi di luar daerah.
Dengan pembaruan fasilitas dan koleksi yang terus berkembang, museum ini diharapkan menjadi tempat yang nyaman, edukatif, dan menghibur bagi semua kalangan.
Salah seorang pengunjung, Alan, yang sering duduk di Taman Budaya, berharap Museum Sultra juga menyediakan lebih banyak tempat rekreasi untuk menunjang pengalaman belajar sekaligus bersantai.
Alan juga mendukung jika pihak museum menambah fasilitas taman dan ruang rekreasi, karena selain menikmati koleksi yang ada, pengunjung juga bisa bersantai dengan nyaman. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS