Negara dengan Budaya Seks Paling Bebas di Dunia, Ada Tetangga Indonesia

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 12 Oktober 2023
0 dilihat
Negara dengan Budaya Seks Paling Bebas di Dunia, Ada Tetangga Indonesia
Thailand memang cocok dijuluki surga seks. Ada beberapa lokasi khusus daerah prostitusi di Thailand yang kerap diincar para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Foto: Repro Okezone.com

" Di beberapa negara, seks seakan jadi hal yang legal yang bisa dilakukan secara bebas dan mudah "

KENDARI, TELISIK.ID – Budaya seks bebas sangat tabu bahkan dilarang dalam hukum agama dan sosial di Indonesia. Namun di negara lain, seks seakan jadi hal yang legal yang bisa dilakukan secara bebas dan mudah.

Dilansir dari Okezone.com dan Sulbar.tribunnews.com, mengutip channel Youtube Adeva MR Official, berikut daftar 10 negara dengan budaya seks paling bebas di dunia:

1. Denmark

Di Denmark toko-toko yang menjual alat seks dibuka secara terang-terangan di daerah kekeluargaan, dan rumah pelacuran yang menampilkan pekerja seksnya dalam kondisi menggairahkan menjadi satu pandangan umum di negara Skandinavia itu.

2. Thailand

Thailand memang cocok dijuluki surga seks. Ada beberapa lokasi khusus daerah prostitusi di Thailand yang kerap diincar para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya Patpong di Bangkok, yang dikatakan daerah terbaik untuk berlangganan pelacur-pelacur muda dan cantik dengan harga murah. Thailand juga terkenal dengan PSK waria dan pria gay.

3. Jerman

Dengan rata-rata 49 pekerja seks per 10.000 wanita, Jerman memiliki kebijakan yang terbuka terhadap industri pelacuran. Tidak seperti negara-negara Uni Eropa yang lain, pelacuran merupakan satu industri yang sangat luas, sistematis, dan dibenarkan hukum Jerman.

Baca Juga: Hati-Hati Terlena saat Kunjungi 6 Kota Terdosa di Dunia, Prostitusi hingga Narkoba Legal

Bahkan, sebuah survei menunjukkan lebih 60 persen wanita Jerman kerap bermain nakal terhadap pasangan mereka.

4. Prancis

Prancis adalah satu-satunya negara yang terbuka dengan anak-anak dalam urusan seksual, pemerintah mengizinkan anak berumur 12 tahun untuk menonton film yang menampilkan seks ganas.

5. Italia

Italia kaya dengan sejarah dan nilai budaya sejak ribuan tahun lampau. Kehidupan seks di Italia juga cenderung bebas. Italia identik dengan industri seks yang meriah dan glamor.

6. Norwegia

Dalam daftar ini, Norwegia merupakan negara yang paling protektif sekali terhadap pekerja seksnya. Larangan aktivitas jual-beli seks yang diberlakukan sejak tahun 2009 menyulitkan pelacur untuk mendapatkan pelanggan, namun masyarakat Norwegia bersikap terbuka dalam memilih pasangan seks mereka.

7. Belgia

Mayoritas rakyat Belgia memiliki keahlian dalam situs dan komunitas 'menemukan cinta'di Internet. Bahkan, mereka juga lebih nyaman berada dalam hubungan terbuka dan gemar bertukar pasangan. Curang dalam sebuah hubungan percintaan juga tidak menjadi hal yang terlalu besar untuk mereka.

8. Spanyol

Tak dipungkiri, wanita-wanita Spanyol rata-ratanya cantik dan seksi. Jadi, meskipun Spanyol adalah sebuah negara yang memiliki pegangan Kristen Katolik yang kuat, harga bordilnya adalah antara yang paling tinggi di Eropa.

Baca Juga: Ada Pulau Prostituai di Jepang, Tempat Jajan PNS dan Polisi

Baru-baru ini, pengadilan memutuskan bahwa PSK di Spanyol bakal berhak untuk memiliki hak-hak pekerja dan mampu untuk menuntut tunjangan pengangguran setelah tidak lagi bekerja.

9. Inggris

Harga pasangan di Inggris yang pernah berlaku curang dalam hubungan mereka adalah antara yang paling tinggi di dunia. Bukan itu saja, bahkan tingkat kehamilan anak luar nikah oleh gadis bawah umur juga menjadi satu epidemi yang semakin menjadi-jadi di negara tersebut.

10. Finlandia

Seks dianggap sebagai sesuatu yang positif di Finlandia, bahkan ada yang memilih untuk tidak menikah untuk memungkinkan mereka bertukar pasangan tanpa risiko komitmen. Kebanyakan rakyat Finlandia gemar hubungan seks rambang, dan itu merupakan suatu yang diizinkan di dalam budaya masyarakatnya. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga