Orang China Malas Nikah dan Punya Anak, Populasi Terancam

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 25 November 2021
0 dilihat
Orang China Malas Nikah dan Punya Anak, Populasi Terancam
Salah satu keluarga di China. Foto: Repro Reuters

" Salah satunya seperti angkatan kerja yang menua dengan cepat, ekonomi yang melambat, hingga pertumbuhan populasi terlemah dalam beberapa dasawarsa "

BEIJING, TELISIK.ID - Angka kelahiran China anjlok ke rekor terendah. Fenomena ini terjadi karena banyak hal.

Salah satunya seperti angkatan kerja yang menua dengan cepat, ekonomi yang melambat, hingga pertumbuhan populasi terlemah dalam beberapa dasawarsa.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), data Buku Tahunan Statistik 2021 yang dirilis minggu lalu mencatat ada 8,52 kelahiran per 1.000 orang tahun 2020, jadi angka terendah sejak data buku tahunan dimulai pada 1978.

Ini adalah penurunan yang nyata dari 10,41 tahun sebelumnya, dan angka terendah sejak Komunis Tiongkok didirikan pada tahun 1949, menurut Biro Statistik Nasional.

Pelonggaran "kebijakan satu anak", salah satu peraturan keluarga berencana paling ketat di dunia, juga tidak bisa menaikkan angka kelahiran secara signifikan.

Baca Juga: Ada Serangan Nuklir dari Amerika, Moskow Jadi Target

Kebijakan yang disahkan pada tahun 2016 memungkinkan pasangan untuk memiliki dua anak dari hanya satu anak. Bahkan awal tahun 2021 diperpanjang menjadi tiga anak.

Saat ada pelonggaran kebijakan, biaya hidup malah meningkat, banyak orang yang enggan menikah, dan tidak sedikit perempuan membuat pilihan keluarga berencana mereka sendiri.

Selain itu dilansir dari Cnbcindonesia, buku tahunan menunjukkan jumlah pernikahan yang terdaftar pada tahun 2020 mencapai level terendah dalam 17 tahun, dengan hanya 8,14 juta pasangan yang menikah tahun lalu.

Baca Juga: Erdogan Kembali Umumkan Perang

Jumlah perceraian turun untuk pertama kalinya dalam setidaknya 30 tahun, setelah "masa pendinginan" wajib selama 30 hari untuk pasangan yang bercerai diterapkan pada awal 2020.

Data buku tahunan menyoroti banyak tren sosial yang mengganggu China, yang telah mendorong agenda sosial konservatif bagi masyarakat dengan perempuan sebagai istri dan ibu.

Hasil sensus sekali dalam satu dekade yang diumumkan pada bulan Mei menunjukkan bahwa populasi China tumbuh pada tingkat paling lambat sejak 1960-an.

Di tengah upaya resmi untuk meningkatkan angka kelahiran, Beijing menyerukan pengurangan penghentian yang tidak "diperlukan secara medis" pada September. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga