7 Culture Shock serta Pengalaman Warga Indonesia Tinggal di Korea

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 16 Juli 2022
0 dilihat
7 Culture Shock serta Pengalaman Warga Indonesia Tinggal di Korea
Musim semi adalah salah satu musim yang paling ditunggu-tunggu di Korea, karena merupakan musim berbunga pohon sakura. Foto: Repro kkday.com

" Terdapat beberapa hal ataupun kebiasaan budaya yang sangat berbeda antara orang Indonesia dengan orang Korea "

KENDARI, TELISIK.ID - Aninda Rizky (24) wanita asal Kota Medan, yang kini tinggal di Korea Selatan kurang lebih 4 tahun mengikut suaminya yang juga warga Korea.

Menetap di negara orang ternyata membuat dirinya banyak belajar. Terdapat beberapa hal ataupun kebiasaan budaya yang sangat berbeda antara orang Indonesia dengan orang Korea.

Awalnya dia adalah seorang penggemar drama korea dan sedang belajar bahasa Korea. Karena ingin belajar lebih jauh mengenai bahasa Korea dan hal-hal berbau Korea, iapun mencari aplikasi  yang memudahkan ia belajar bahasa Korea. Saat menggunakan aplikasi media sosial, ternyata ia bertemu dengan seseorang yang kini telah menjadi suaminya.

Di awal pertemuan itu mereka hanya membahas perbedaan kehidupan Korea dan Indonesia. Setelah akrab, lama kelamaan mereka pun pacaran hingga sang suami datang langsung ke Indonesia melamar dan menikahinya.

Ia mengatakan, tak pernah berharap mendapatkan jodoh dari luar terutama warga Korea. Ia hanya mengagumi drama Korea. Sejak mengikuti suaminya 4 tahun silam, ia banyak belajar mengenai budaya asal negeri ginseng tersebut. Tak sedikit ia menemukan budaya yang cukup berbeda dengan orang Indonesia.

Beberapa budaya culture shock yang ia temui antara lain:

1. Kimchi merupakan salah satu makanan wajib di Korea

Awal tinggal di Korea, lidah dan tenggorokannya terasa asing dengan makanan khas Korea tersebut. Ia juga mengatakan jika warga Korea memiliki kebiasaan minum yang cukup kuat bahkan hingga 3 sesi.

"Gabisa makan kimchi Korea, dan kaget kalo ada acara makan-makan serta acara minum-minum selalu ada sesi kedua bahkan ketiga," tuturnya, Sabtu (16/7/2022).

Baca Juga: Undur Diri, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Kabur ke Singapura

Sesi pertama makan biasa, yaitu makan daging yang diikuti dengan minuman mekju ataupun soju (minuman beralkohol khas asal Korea). Sesi kedua acara minum di cafe sambil ngobrol mengenai pekerjaan ataupun kehidupan dan masalah sehari-hari, dan sesi ke-3 karaoke (biasanya ini bagi orang yang mau ikut saja).

2. Tepat waktu

Warga Korea memiliki kebiasaan yang sangat jauh bila dibandingkan dengan orang Indonesia, yaitu tepat waktu. Selain itu mereka juga termasuk cepat dalam bergerak.

"Mereka berjalan cepat dan selalu tepat waktu, cepat, kalopun ngantre bakalan cepat-cepat gitu," katanya.

3. Hobi jalan kaki

Di Korea banyak angkutan umum, sehingga kendaraan pribadi jarang digunakan. Selain itu, tiap stasiun di Korea memang selalu tersedia sebagai tempat duduk, istirahat ataupun jika sedang menunggu bis.

4. Fashion dan penampilan adalah hal yang paling penting

Di sini penampilan merupakan salah satu tolak ukur seseorang, baik fashion maupun tampilan fisik. Sehingga tak heran walaupun di sini masih sekolah, tak sedikit siswi yang memiliki penampilan bak seorang selebriti. Dan satu hal yang tak kalah penting di Korea adalah barang palsu yang mudah ketahuan. Ia menyarankan jangan pernah menggunakan barang kw atau tiruan jika tak ingin diliati oleh orang sekitar.

5. Musim panas di Korea lebih panas dari Indonesia

Korea jika musim panas, panasnya melebihi di Indonesia. Ia terkadang malas keluar rumah jika sedang musim panas. Tak sedikit orang Indonesia yang sering menanyakan keadaan panas antara Korea dan Indonesia melalui akun media sosialnya.

"Orang indonesia sering mengira musim panas di Korea itu ga sepanas Indonesia. Oh nooo, panasnya di Korea itu lembab, lengket, pokoknya masih adem Indonesia. Walau ada hujan di musim panas, tapi tetap panas, " ungkapnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan berkunjung ke Korea adalah masalah pakaian. Karena Korea mempunyai 4 musim. Selain itu ia juga menepis anggapan jika orang Korea suka mendiskriminasi orang asing.

"Orang Korea udah mulai memahami dan menerima orang asing kok. Paling kalo ada yang dilihat berbeda mereka cuma penasaran dan nanya dari negara mana, ada urusan apa di Korea, ya basa basi aja sih," tuturnya.

Dia juga mengatakan jika musim yang paling ditunggu warga Korea adalah musim semi, karena di musim ini adalah musim bunga sakura dengan cuaca yang tidak panas dan juga tidak dingin.

Baca Juga: Ivana Trump, Mantan Istri Eks Presiden AS Donald Trump Meninggal Dunia

Sukanya berada di sana adalah bisa merasakan 4 musim, belajar bahasa Korea, internet bebas di mana-mana, sedangkan duka selama tinggal di negara orang, menurutnya rindu keluarga.

"Aku warga asing yang jauh sama keluarga, cuma kangen keluarga sih, " katanya.

Dia mengungkapkan jika merindukan makanan khas Indonesia. Di Korea sendiri banyak jajanan Indonesia yang halal dan mudah dijumpai dimana saja.

"Asia mart juga mart yang menjual makanan dari asia termasuk Indonesia, jajanan-jajanan juga tersedia, " tuturnya.

6. Sering memberi hadiah

Gusti Nur Viandis, warga Kendari yang kini tinggal di Korea mengatakan jika culture shock saat ia tinggal di Korea adalah kebiasaan warga Korea yang senang memberi hadiah. Memberi hadiah di hari yang dianggap spesial bagi orang-orang Korea seperti hadiah pertemuan pertama dengan orang ataupun anggota keluarga baru, hadiah kelahiran anak pertama, hadiah ulang tahun, dan hari jadi pasangan.

"Karena di Indonesia kita juga diajar memberi hadiah, hanya bedanya Korea lebih sering. Walaupun hari yang kita anggap biasa mereka anggap luar biasa, " ujarnya.

7. Biaya lahiran ditanggung pemerintah

Di Korea sendiri kelahiran buah hati tak perlu khawatir karena beberapa biaya mulai hamil, persalinan hingga anak usia 1-2 tahun ditanggung oleh Pemerintah Korea.

Gimana, tertarik ke Korea? Ambil hal-hal positif ataupun budaya baik dari luar negeri dan tentunya jangan pernah melupakan budaya sendiri. (B)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga