Orang Tua Wanita di Negara Ini Sediakan Tempat Sex Bagi Anaknya Sebelum Dinikahi
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 19 Desember 2021
0 dilihat
Gubuk Cinta tempat melakukan hubungan sex anak gadis suku Kreung di Kamboja. Foto: Repro Okezone.com
" Memasuki usia 13-15 tahun, para orang tua suku Kreung Kamboja, menurut adat istiadat dan budayanya, harus membuatkan gubuk untuk anak gadisnya "
KAMBOJA, TELISIK.ID - Para orang tua Suku Kreung di Kamboja, akan menyediakan tempat khusus atau sering disebut dengan "Gubuk Cinta" untuk anak gadis perawannya.
Dilansir dari Pikiranrakyat.com, memasuki usia 13-15 tahun, para orang tua suku Kreung Kamboja, menurut adat istiadat dan budayanya, harus membuatkan gubuk untuk anak gadisnya.
Konon, gubuk tersebut dibuatkan khusus untuk menerima tamu pribadi anak perempuannya, bahkan tak jarang mereka melakukan ritual sex bebas di gubuk tersebut.
Bagi penduduk suku Kreung, hal tersebut sudah lumrah, bahkan seolah menjadi hal yang wajib dilakukan. Terlebih untuk mencari dan menemukan pria yang kelak akan dinikahinya.
Baca Juga: Tradisi Menikah Negara Ini Wajibkan Pengantin Menangis selama 30 Hari
Bahkan ada yang lebih aneh dan menggelitik. Konon, dalam ritual sex tersebut, kaum lelaki tidak boleh agresif dan hanya kaum perempuanlah yang mengendalikannya.
Ternyata perilaku tersebut merupakan sebuah tradisi dengan maksud menghormati kaum perempuan. Konon hal tersebut akan berpengaruh terhadap keturunan mereka kelak.
Anehnya, dalam budaya ini mereka tidak pernah mengenal yang namanya perceraian, begitu juga dengan kata "pelacur" sama sekali merupakan kata yang aneh bagi suku ini.
Baca Juga: Wanita Ini Menikah dengan Jembatan, Direstui Wali Kota
Dilansir dari Jurnalsoreang, selain itu para gadis penghuni gubuk tersebut tidak hanya menerima satu atau dua lelaki saja, melainkan banyak, dan salutnya tidak pernah terjadi perkelahian, meskipun ahirnya hanya satu yang dipilih.
Lantas, bagimana kalau sang gadis hamil? Nah, hal ini juga sudah lumrah dan menjadi tradisi. Bagi siapa saja yang terpilih dan si gadis tengah mengandung, maka anak itu akan menjadi tanggungan lelaki yang dipilih oleh wanita tersebut.
Namun, tradisi ini lambat laun mulai menghilang sejalan dengan perkembangan zaman, di mana banyak orang semakin menyadari bahwa melakukan sex pranikah merupakan tindakan sangat tidak terhormat. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali