Organisasi Sayap PPP Protes PPP Usung Kader Partai Lain di Pilwali Kendari

Riksan Jaya, telisik indonesia
Rabu, 03 Juli 2024
0 dilihat
Organisasi Sayap PPP Protes PPP Usung Kader Partai Lain di Pilwali Kendari
Hasbudi saat menerima massa aksi di depan kantor DPC PPP Kota Kendari. Foto: Riksan Jaya/Telisik

" Tiga organisasi sayap partai PPP menggelar unjuk rasa di depan kantor DPC PPP Kendari. Mereka kecewa pada keputusan PPP yang mengusung kader Partai Golkar dalam Pilkada Kota Kendari "

KENDARI, TELISIK.ID - Tiga organisasi sayap partai PPP menggelar unjuk rasa di depan kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kendari. Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap keputusan PPP yang mengusung Aksan Jaya Putra (AJP) dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kendari, pada Selasa (2/7/2024) sore.

Massa dari tiga ormas yaitu Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), Angkatan Muda Kakbah (AMK), dan Gerakan Pemuda Kakbah (GPK), mengungkapkan kekecewaan mereka karena PPP tidak memberikan dukungan kepada Abdul Razak, seorang kader internal PPP yang dinilai memiliki kapabilitas dan loyalitas tinggi.

Ketua II AMK Sultra, Roslina Afi dalam orasinya menyatakan bahwa keputusan DPC PPP tidak sejalan dengan aspirasi akar rumput. dirinya mengingatkan bahwa PPP ke depan hanya akan menjadi penonton dalam lima tahun ke depan karena kader dari partai lain yang menjadi pemimpin. Diketahui, AJP yang diusung PPP, merupakan kader Partai Golkar.

"Kami merasa dikhianati dengan keputusan ini. Abdul Razak sudah banyak berkontribusi untuk partai dan masyarakat Kendari, namun mengapa PPP lebih memilih AJP dari partai lain?," tanyanya.

Para demonstran menuntut agar DPC PPP segera mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan mengusung Abdul Razak sebagai calon Wali Kota Kendari. Mereka juga meminta transparansi dalam proses pengambilan keputusan partai.

Baca Juga: PPP Berikan Rekomendasi kepada Pasangan AJP-ASLI untuk Pilwali Kota Kendari

Menanggapi aksi ini, Ketua DPC PPP Kendari, Hasbudi menyatakan, sesuai aturan organisasi, DPC harus merekomendasikan empat nama, adapun nama-nama yang direkomendasikan adalah Abdul Razak, Afdhal, AJP dan dr. Sukirman.

“Kita harapkan tetap kader, kalau bisa kader. Artinya ada kader kita mau bertarung, kita lepas tapi partai lain yang usung kan tidak etis. Saya tidak menolak apa yang dikeluarkan oleh DPP tapi kita sangat mengharapkan yang direkomendasikan itu kader,” tegasnya.

Terkait pengambilan keputusan, ia mengaku tidak terlalu banyak dilibatkan, yang terlibat itu DPW.

"Seharusnya dikonsultasikan dengan DPC tapi ini tidak ada," tambah Hasbudi.

Hasbudi mengatakan, Abdul Razak merupakan kader PPP yang memliki peluang besar untuk memimpin Kota Kendari, namun kenyataan pada hari ini, akibat berbagai persoalan yang timbul di DPW PPP Sultra, kader-kader yang potensial harus dikorbankan.

Hasbudi menyampaikan, dalam waktu dekat, akan melakukan konsolidasi bersama para pimpinan DPC untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di DPW PPP Sultra.

Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW PPP Sultra, Muhammad Kasim menyampaikan, dikeluarkannya putusan mengenai pengusungan AJP sebagai Bacalon Wali Kota Kendari, tidak melalui rapat bersama pengurus harian DPW.

Baca Juga: PPP Buton Usung Pasangan BERLIAN di Pilkada 2024

Kasim menuturkan bahwa dalam peraturan organisasi, ketika DPC telah mengeluarkan rekomendasi, maka DPW akan melakukan rapat bersama pengurus harian dan memanggil DPC untuk dimintai klarifikasi terkait rekomendasinya, dari hasil rapat DPW itulah yang akan menjadi bahan rekomendasi ke DPP.

“Ini sebaliknya dia tidak melakukan rapat, dan dia utus langsung ke DPP, keluar nama yang kita tidak sangka, bukan kader. Saya tidak tau apakah dia tidak tau aturan, atau yang kedua dia punya misi tertentu yang tidak bisa diterjemahkan,“ tuturnya.

Kasim menegaskan bahwa ke depan dirinya akan mendesak DPW PPP Sultra untuk melakukan rapat harian guna mengklarifikasi penyebab dan alasan dikeluarkannya rekomendasi kepada kader dari partai lain. (A)

Penulis: Riksan Jaya

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga