Pasca Kenaikan BBM, Harga Pangan Stabil tapi Daya Beli Menurun
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Sabtu, 17 September 2022
0 dilihat
Harga pangan terpantau stabil bahkan turun. Meski begitu, pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan karena sepi pembeli. Foto: Adinda Septia Putri/ Telisik
" Kenaikan harga BBM rupanya tidak terlalu berdampak pada harga bahan pangan, namun lebih berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat "
KENDARI, TELISIK.ID - Kenaikan harga BBM nyatanya tak berpengaruh signifikan terhadap harga pangan di pasar tradisional Kota Kendari. Hampir semua bahan pangan terpantau stabil bahkan mengalami penurunan harga.
Meskipun hal tersebut adalah kabar baik bagi masyarakat, akan tetapi kenaikan BBM yang ada saat ini rupanya berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari keterangan pedagang di salah satu pasar tradisonal di daerah Mandonga, Kota Kendari pada Jumat (16/9/2022).
Intan, seorang pedagang sembako mengungkapkan bahwa pembeli dan pendapatannya berkurang pasca ditetapkannya kebijakan kenaikan harga BBM.
“Secara keseluruhan pendapatan per hari biasanya kita dapat Rp 1 juta, ini ndak sampai, sekarang kadang Rp 500 ribu, Rp 700 ribu,” kata Intan.
Padahal, harga pangan yang ia jual seperti minyak goreng, stabil di harga Rp 20.000 per liternya. Bawang merah juga tetap di harga Rp 40.000 per kilogram. Begitu juga bawang putih dan bawang bombai yang masih Rp 35.000 per kilogram. Untuk harga cabai rawit bahkan turun dari sebelumnya Rp 70.000 menjadi Rp 60.000 per kilogram.
Baca Juga: Harga Pangan Belum Naik Signifikan Pasca Kenaikan BBM, Ini Alasannya
Bahan pangan lain yang mengalami penurunan harga adalah telur, sebelumnya harga telur mencapai Rp 65.000 per rak yang berisi 30 butir. Saat ini harganya turun menjadi Rp 60.000/rak.
Menurut seorang pedagang telur, Herman, penurunan ini terjadi karena stok pasokan yang lebih mencukupi dari sebelumnya. ia sendiri memasok telur dagangannya dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: BBM Naik, Harga Pangan di Kendari Masih Normal
“Turun sekarang 60 ribu per rak. Karena sudah banyak pasokannya, sekarang bisa masuk 140 rak per minggu,” beber Herman.
Sama halnya dengan telur, beras juga mengalami penurunan harga saat ini yaitu Rp 8.000 per liter, dari sebelumnya Rp 8.500.
Menurut para pedagang, sebagian besar harga pangan lebih terpengaruh oleh curah hujan, cuaca dan jumlah pasokan yang ada. Sedangkan kenaikan harga BBM sendiri tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap harga pangan. (B)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali