Paslon Jayadin dan Deni Prioritaskan Isu Stunting dan Lingkungan di Kolaka
Egit Riski, telisik indonesia
Minggu, 17 November 2024
0 dilihat
Para Paslon saat berfoto bersama ketujuh panelis saat akhir acara debat ketiga di Hotel Sutan Raja Kolaka. Foto: Egit Riski/Telisik
" Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka, Jayadin dan Deni, menegaskan komitmennya untuk mengatasi isu-isu strategis yang menjadi perhatian masyarakat Kolaka "
KOLAKA, TELISIK.ID – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kolaka, Jayadin dan Deni, menegaskan komitmennya untuk mengatasi isu-isu strategis yang menjadi perhatian masyarakat Kolaka.
Program unggulan mereka mencakup penuntasan stunting, pembangunan lima tempat pembuangan sampah (TPS), dan penyusunan masterplan drainase, dengan tujuan menciptakan Kolaka yang lebih sehat, bersih, dan tertata.
Jayadin mengungkapkan, rencana pembangunan lima TPS baru untuk mengatasi masalah sampah di Kolaka. Saat ini, hanya satu dari lima TPS yang ada yang berfungsi, dengan kapasitas pengelolaan hingga 19 ton per hari.
Menurut Jayadin, Kolaka menghasilkan sekitar 16.000 ton sampah per tahun atau rata-rata 43,8 ton per hari.
“Jika kita memaksimalkan TPS yang ada, cukup empat TPS sudah mampu mengelola hingga 50 ton sampah per hari, sehingga tidak perlu membangun lima TPS baru,” ujar Jayadin.
Baca Juga: Paslon Beramal Absen di Debat Calon Bupati-Wakil Bupati Kolaka, Jayadin: Kami Merasa Sunyi
Pasangan ini juga berencana mengadopsi konsep pengelolaan sampah dari Kota Banyumas, yang dikenal memiliki sistem terbaik di Asia Tenggara.
Kolaka yang memiliki topografi berbentuk seperti kuali membutuhkan sistem drainase yang efektif untuk mengelola banjir.
“Kami akan menyusun masterplan drainase dengan melibatkan tenaga ahli dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Intervensi anggaran juga diperlukan agar pembangunan ini terealisasi dengan baik,” jelas Jayadin.
Dalam isu stunting, pasangan ini menyadari pentingnya sinergi lintas sektor.
“Target nasional tahun 2024 adalah 14 persen, sementara kondisi Kolaka saat ini berada di 22 persen. Untuk itu, kami akan memperkuat konvergensi SKPD dan meningkatkan pendanaan,” ujar Jayadin.
Baca Juga: Paslon Darwin-Ali Berkomitmen Wujudkan Pemerintahan Berintegritas dengan SDM Berkualitas
Upaya penanganan stunting dimulai dari pembatasan usia perkawinan, bekerja sama dengan Departemen Agama untuk memberikan penyuluhan kepada anak usia produktif, hingga memastikan anak yang baru lahir mendapatkan asupan gizi baik, termasuk pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
“Kami menyadari penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Seluruh SKPD harus turut andil, mulai dari penyusunan anggaran hingga intervensi program,” tambahnya.
Dengan program-program unggulan tersebut, Jayadin dan Deni optimis mampu membawa perubahan besar untuk masyarakat Kolaka. (C)
Reporter: Egit Riski
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS