Pembangunan Manggarai Tahun 2022-2023 Adil Untuk Semua Lapisan

Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 12 Maret 2022
0 dilihat
Pembangunan Manggarai Tahun 2022-2023 Adil Untuk Semua Lapisan
Bupati Manggarai, Heribertus Nabit. Foto: Prokompim

" Pembangunan di Kabupaten Manggarai harus bermanfaat bagi semua dan adil untuk semua lapisan "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Bupati Manggarai, Provinsi NTT, Herybertus G. L. Nabit menegaskan, perencanaan program dalam Musrembang harus berdasarkan hasil diskusi dari semua pihak melalui pendekatan bottom-up atau perencanaan dari bawah ke atas.

Muara perencanaan yang dilakukan pada Musrembang RKPD, kata dia, harus terhindar dari perencanaan yang berujung pada kegagalan, sebab arah pembangunan Kabupaten Manggarai akan fokus menuju visi dan misi Kabupaten Manggarai yakni maju, adil dan berdaya saing.

"Maju untuk hal yang lebih baik, adil untuk semua lapisan masyarakat dan berdaya saing," kata Bupati Nabit, Sabtu (12/3/2022).

Hal itu diungkapkan Bupati Herybertus G. L. Nabit setelah mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) tingkat Kecamatan Satarmese, Jumat (12/3/2022) kemarin.

Kegiatan Musrenbang RKPD tahap pertama itu dilaksanakan serentak di lima kecamatan yakni Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Satarmese, Kecamatan Cibal, Kecamatan Cibal Barat, Kecamatan Reok dan Kecamatan Reok Barat.

Ia menginginkan pembangunan di Kabupaten Manggarai bermanfaat bagi semua dan adil untuk semua lapisan. Soal banyak atau sedikitnya manfaat itu soal lain. Terpenting masing-masing orang diperhatikan kebutuhannya.

"Nah itu yang kita bilang adil untuk semua lapisan, baik itu untuk kaum perempuan, untuk kaum pria, untuk anak-anak, untuk orang tua, untuk orang muda maupun untuk kaum difabel," ujar bupati yang akan mengakhiri satu periode kepemimpinannya di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: 2023-2024, Gubernur Prioritaskan Anggaran Pembangunan Infrastruktur di Muna

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai berupaya agar pembangunan tahun 2022 dan 2023 adil untuk semua lapisan, sehingga usulan-usulan yang telah dimasukkan dalam Musrembang RKPD akan disortir berdasarkan perencanaan besar Kabupaten Manggarai yakni pembangunan dengan berbasis kawasan.

"Kalau ada kawasan 200-300 hektare mari kita duduk, kita omong, mau tanam apa disitu. Supaya Pemerintah Kabupaten Manggarai bisa omong bibitnya, omong bangun jalan di dalamnya dan omong soal pemukimannya. Yang penting kita tahu bahwa ada sesuatu yang bermanfaat di kawasan itu yang bernilai ekonomis," katanya.

Ia berharap agar usulan yang disampaikan dalam Musrembang RKPD tidak boleh berdiri sendiri. Harus berbarengan dengan program unggulan agar mudah diakomodir.

Adapun berapa program pembangunan infrastruktur yang akan dikerjakan tahun 2022 di wilayah Satarmese, program itu juga dianggap adil untuk semua lapisan.

Program infrastruktur tersebut antara lain, pengerjaan jalan lapen Mocok-Wae Ratu-Mucu lalu jalur simpang Tal-Ulungali-Golo Cala dan pemeliharaan periodik jalan raya dalam Ibu Kota kecamatan Satarmese.

Sedangkan terkait pembangunan jembatan akan diprioritaskan ke arah timur yakni Jembatan Wae Nanas dan Jembatan Wae Tilir.

Untuk pemenuhan kebutuhan air minum juga akan dilakukan. Sambungan rumah untuk meteran listrik sesuai laporan dari PLN akan fokus di Desa Legu. Sedangkan untuk pembangunan jaringan listrik tahun ini akan menyasar Desa Koak, Desa Gara, dan Desa Tado.

Baca Juga: Stunting di Manggarai Turun 18,9 Persen, Bupati Bilang Itu Masih Kabar Buruk

Sementara itu Camat Satarmese, Damianus Arjo mengatakan bahwa untuk Kecamatan Satarmese terdapat 302 usulan pembangunan untuk tahun 2023.

Sejumlah usulan prioritas itu, antara lain pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, usulan pemekaran Kecamatan Satarmese menjadi 3 kecamatan, percepatan penyelesaian lahan darat dalam rangka rencana pembangunan dermaga Iteng, penataan kawasan wisata Inembele, lanjutan pembangunan jaringan listrik di wilayah Kecamatan Satarmese dan pembangunan suplesi Wae Mantar I.

Berikutnya usulan terkait sertifikasi tanah masyarakat termasuk tanah P4SWM (Panitia Pusat Penggalian dan Pembagian Sawah Wae Mantar) yang dapat menguraikan konflik tanah yang berkepanjangan di Satarmese.

"Terkait pengembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Satarmese juga diusul agar dibentuk spot rest area di Desa Ngkaer sekaligus pengembangan obyek wisata sawah Todor," pungkasnya. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga