Pemda Muna Siapkan Rp 7,5 Miliar untuk Pengembangan Jagung

Dengan anggaran itu, lahan yang akan ditanami jagung kuning seluas 500 hektar. Nantinya, OPD yang akan mengelola lahan itu. Ketika ada hasilnya nanti, akan dibagi bersama Pemda.

"Sistem bisnis. Untuk pola pembagian hasilnya, kita akan koonsultasikan di BPKP," timpalnya.

Bachrun mengaku, sengaja melibatkan OPD dalam pengembangan jagung itu dengan tujuan bisa memberi contoh pada masyarakat. Masing-masing OPD nantinya akan menggarap 5-10 hektar lahan. Tergantung jumlah pegawainnya masing-masing.

"Kalau OPD, sebagai atasan saya bisa atur. Bagi yang tidak mau, tinggal nonjob saja. Beda dengan masyarakat," ungkapnya.

Program pengembangan jagung dilakukan dalam rangka penanganan inflasi, kemisikinan ekstrem, lapangan kerja baru, sekaligus untuk mendukung pabrik jagung di Desa Bea, Kecamatan Kabawo.

Untuk jagung yang ditanam nantinya, jenis hibrida yang bisa dikonsumi manusia dan pakan ternak. Jenis benih hibrida dipilih, karena diburu di pasaran dan harganya juga cukup mahal.

Sementara itu, Kadis Tanaman Pangang Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Muna, La Ode Anwar Agigi menerangkan, saat ini sementara menyusun petunjuk tehnis (Juknis) pengelolaan pengembangan tanaman jagung.

Baca Juga: Polres Muna Mantapkan Pengamanan TPS

"Kita susun dulu juknisnya," ujarnya.

Kebutuhan anggaran pengembangan jagung itu, untuk perluasan lahan, perhektarnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 12,5 juta. Kemudian, untuk intensifikasi perhektarnya sebesar Rp 7 juta.

"Jadi untuk 500 hektar itu, anggarannya sekitar Rp 7,5 hektar sudah termaksud benih dan pupuk," tandasnya. (B)

Penulis: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS