Menarik, Isu Sektor Keamanan di Timor Leste
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Minggu, 09 Agustus 2020
0 dilihat
Dr Sugito, Dosen Hubungan Internasional UMY, bertemu warga masyarakat di Timor Leste. Foto: Ist.
" Kegagalan ini bisa ditutupi oleh gereja yang berperan sebagai mediator untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat melalui nilai-nilai ketuhanan. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Isu keamanan yang ada di negara Timor Leste cukup menarik. Pasalnya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi keamanan negara tidak sebesar kepercayaan mereka untuk institusi informal seperti veteran Falintil, uma lisan, dan gereja.
Bagi Dr Sugito, S.IP, M.Si, dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, ketika menyoal peran institusi informal dalam sektor keamanan di Timor Leste, menemukan fakta bahwa PPB benar-benar gagal dalam melakukan reformasi keamanan di Timor Leste.
"Dikarenakan keterbatasan kapasitas problem solving yang dimiliki dan adanya kerumitan dalam permasalahan di negara tersebut," katanya.
Selain itu, adanya institusi informal yang bersifat toxic dan tonic, menjadi penyebab lain dari kegagalan PPB.
"Kegagalan ini bisa ditutupi oleh gereja yang berperan sebagai mediator untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat melalui nilai-nilai ketuhanan," terangnya.
Baca juga: Sejumlah Petinggi Polres Bombana Berganti
Menurutnya, uma lisan juga memiliki peran yang hampir sama dengan gereja. "Namun melalui nilai-nilai animisme yang masih dipegang oleh masyarakat di Timor Leste," tandasnya.
Sebaiknya, kata Sugito, PPB mulai membangun kembali citranya dengan melakukan pendekatan dan menggandeng institusi yang bersifat tonic.
Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini melakukan perjalanan langsung ke Timor Leste selama 20 hari untuk bertemu dengan para masyarakat yang mewakili veteran Falintil, uma lisan, dan juga gereja.
Tujuannya apa? "Untuk mengetahui apa peran institusi informal dan bagaimana relasi antara institusi formal dan informal di Timor Leste berkaitan dengan isu keamanan," kata Sugito.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali