Pemerintah Kota Kendari Masih Bolehkan Masker Scuba

Siswanto Azis, telisik indonesia
Senin, 28 September 2020
0 dilihat
Pemerintah Kota Kendari Masih Bolehkan Masker Scuba
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Foto: Siswanto Azis/Telisik

" Kalau mereka hanya punya masker scuba ya pakai saja itu, tapi kalau nanti ada alternatif yang lebih standar, pilih alternatif yang standar. "

KENDARI, TELISIK.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat menggunakan masker yang baik dan berbahan benar, termasuk masker kain. Kain yang digunakan pun tidak boleh sembarangan.

Menteri Kesehatan mengatakan, kain yang digunakan sebagai masker haruslah memiliki setidaknya 2 lapisan. Karena itu, penggunaan masker scuba dan buff tidak direkomendasikan.

Namun di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, belum sepenuhnya diterapkan larangan penggunaan masker scuba.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Menurut wali kota, sebenarnya ini bukan pelarangan, tapi imbauan untuk menggunakan masker yang standar.

"Kalau mereka hanya punya masker scuba ya pakai saja itu, tapi kalau nanti ada alternatif yang lebih standar, pilih alternatif yang standar,” kata Sulkarnain Kadir.

Baca juga: Positif COVID-19 di Sultra Bertambah Lagi 93 Kasus, Meninggal 2 orang

Wali Kota Kendari juga mengatakan, Pemerintah Kota Kendari tidak akan buru-buru melarang penggunaan masker berbahan scuba, sebab kata Sulkarnain, ini membutuhkan  persiapan khusus dan waktu yang cukup untuk melakukan edukasi kepada masyarakat serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Masyarakat perlu diedukasi terkait penggunaan masker scuba ini, tentu pemerintah harus punya persiapan contoh masker yang standar untuk masyarakat,” katanya.

Namun demikian, Pemerintah Kota Kendari tetap menganjurkan pemakaian masker yang standar dikarenakan persentase efektifitasnya yang jauh lebih baik ketimbang penggunaan masker berbahan kain scuba.

"Kalau pakai masker standar, pori-porinya rapat, penularan COVID-19 ini kan lewat droplet dan percikan air ludah. Jadi masker berstandar tentu lebih baik,” menurutnya.

Reporter: Siswanto Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga