Permandian Matarombia Buton Utara Resmi Ditutup Usai Pengrusakan Gerbang

Rina Gayatri, telisik indonesia
Jumat, 22 September 2023
0 dilihat
Permandian Matarombia Buton Utara Resmi Ditutup Usai Pengrusakan Gerbang
Wisata alam permandian Matarombia merupakan salah satu ikon di Buton Utara yang terletak di Jalan Poros Desa Eelahaji, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Foto: Ist.

" Setelah insiden pengrusakan gerbang dan pagar wisata alam permandian Matarombia oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kini Matarombia resmi ditutup "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Setelah insiden pengrusakan gerbang dan pagar wisata alam permandian Matarombia oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kini Matarombia resmi ditutup.

Hal itu disampaikan oleh pengelola wisata Matarombia, Mulidun yang menyatakan, sikap dalam sebuah video unggahan miliknya di salah satu akun media sosial.

Wisata alam permandian Matarombia, merupakan salah satu ikon di Buton Utara yang terletak di Jalan Poros Desa Eelahaji, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara.

Video berdurasi 1 menit 53 detik tersebut, memperlihatkan pengelola wisata Matarombia menyatakan sikap akan berhenti mengelola tempat wisata tersebut dengan beberapa alasan yang tidak bisa disebut satu persatu.

Baca Juga: Diduga Lakukan Penyelewengan Dana Pembelian Darah, Ini Tanggapan Dirut RSUD Buton Utara

Saat dihubungi Telisik.id, Mulidun mengungkapkan salah satu alasannya, ia menduga adanya kecemburuan sosial dari pihak-pihak tertentu.

"Ini awalnya mereka permasalahkan kenapa di pagar, sampai-sampai mereka melapor di desa dan buatkan saya surat panggilan hanya karena pagar itu," ungkapnya, Jumat (22/9/2023).

Mulidun menambahkan, pagar itu dibuat demi keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata agar anak-anak tidak lari di jalan raya, untuk menghindari kecelakaan yang kita tidak diinginkan.

"Selain itu untuk keamanan dari orang mabuk atau peminum alkohol. Kalau tidak di pagar, botol minumannya dihambur pecahan botolnya di dalam kolam siapa yang bertanggung jawab kalau pengunjung wisata terkena kakinya atau luka," tambahnya.

Intinya semua fasilitas dalam wisata ini dibuat hanya untuk kepentingan pengunjung semata. Mulidun juga menyampaikan, permintaan maaf terhadap oknum yang merasa tidak senang dengan adanya fasilitas yang disediakan.

"Selama tiga tahun saya kelola mungkin ada hal-hal yang tidak disukai oleh para pengunjung, jadi secara pribadi saya mengucapkan permohonan maaf kepada teman-teman semua," pungkasnya.

Sementara salah seorang masyarakat Buton Utara, Zaliadin Ndama sangat menyayangkan, apabila Malidun berhenti sebagai pengelola wisata Matarombia.

Baca Juga: Gerbang Permandian Matarombia Buton Utara Roboh, Diduga Dirusak Orang Mabuk

"Pihak tidak bertanggung jawab, orientasinya ingin gratis. Tanpa dia tau bahwa keindahan wisata Matarombia karena ada saudara kita yang rawat dan jaga yang tentunya sangat banyak membutuhkan waktu, tenaga dan biaya operasional," tulisnya.

"Selanjutnya kalau anda inginkan gratis, lalu siapa yang akan merawat dan menjaganya?," imbuh Zaliadin.

Senada dengan salah seorang pengunjung wisata Matarombia, Wulan Azizah berharap wisata alam tersebut tetap ada yang mengelola.

"Semoga ada titik jalan terbaik, karena tanpa ada yang mengelola Matarombia itu akan jadi hutan lagi, dan pastinya tdk terurus," timpalnya. (A)

Penulis: Rina Gayatri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga