Petugas Rutan Kelas IIB Raha Diduga Aniaya Dua Tahanan Titipan Pengadilan
Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 15 Maret 2025
0 dilihat
Tahanan Rutan Kelas IIB Raha, korban penganiayaan saat divisum oleh dokter RS dr LM Baharuddin. Foto: Ist.
" Tindak pidana kekerasan diduga terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang melibatkan petugas rutan dan dua tahanan titipan Pengadilan Negeri (PN) Raha "

MUNA, TELISIK.ID – Tindak pidana kekerasan diduga terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang melibatkan petugas rutan dan dua tahanan titipan Pengadilan Negeri (PN) Raha.
Kedua tahanan, Muhamad Anasabah dan Muhamad Sailatif, diduga menjadi korban penganiayaan oleh petugas Rutan berinisial LOS pada 12 Maret 2025. Akibat kejadian tersebut, kedua mata korban mengalami lebam.
Kasus penganiayaan ini terungkap ketika kerabat korban datang untuk menjenguk mereka di Rutan dan mendapati wajah kedua tahanan yang penuh dengan lebam.
Baca Juga: Tradisi Kunu, Baca Doa Pertengahan Bulan Ramadan Pengaruhi Keadaan Pasar di Wakatobi
Kejadian itu menimbulkan keprihatinan dari pihak keluarga, yang kemudian melaporkan masalah tersebut ke Polres Muna pada Sabtu (15/3/2025).
Informasi yang beredar, penganiayaan ini diduga berhubungan dengan kejadian sebelumnya, di mana kedua tahanan (korban) diketahui pernah terlibat kekerasan terhadap petugas Rutan.
Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin, membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan terhadap dua tahanan tersebut.
Pihak kepolisian kemudian berkoordinasi dengan manajemen Rumah Sakit (RS) dr. LM Baharuddin untuk melakukan pemeriksaan visum di Rutan.
Baca Juga: Melanggar, BKN Batalkan Pengangkatan ASN Buton Selatan oleh Ridwan Badallah Secara Tertutup
"Visum sudah selesai dilakukan," kata Baharuddin, mengkonfirmasi proses pemeriksaan medis tersebut.
Sementara itu, Karutan Kelas IIB Raha, Muhamad Asril Yasin A. Tahyas, menyatakan bahwa ia belum mengetahui secara rinci dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa pihak kepolisian telah mengantar dokter untuk melakukan visum di Rutan. "Sejauh ini, saya belum tahu perkembangannya," ujarnya singkat. (B)
Penulis: Sunaryo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS